Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa hari terakhir ramai berita yang menyatakan mengenai penggunaan air liur atau saliva sebagai pengganti swab untuk pemeriksaan PCR.
Kondisi tersebut memunculkan pertanyaan di masyarakat mengenai akurasi saliva untuk PCR. Jadi apakah pemeriksaan PCR dengan air liur atau saliva itu akurat?
Dokter umum kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University Dr. Adam Prabata mengatakan sensivitas pemeriksaan tes covid-19 menggunakan saliva atau air liur memiliki keakuratan yang tidak jauh berbeda dengan PCR Swab. Atau sekitar kurang lebih 3,4 persen lebih rendah daripada swab PCR.
Menurutnya, senisivitasnya lebih rendah 7,9 persen pada hasil tes orang yang belum terkena covid-19, dan 1,5 persen lebih tinggi pada orang yang sudah pernah terinfeksi covid-19.
Dia juga memaparkan ada beberapa keunggulan tes saliva dibandingkan PCR swab sebagai berikut:
1. Bisa dilakukan sendiri secara mandiri dengan pantauan tim medis dari jarak jauh, sehingga menurunkan risiko penularan covid-19
2. Lebih hemat biaya karena menurunkan biaya APD, sehingga potensi biaya lebih terjangkau oleh masyarakat.
Hingga saat ini, katanya, otoritas kesehatan Inggris CDC sudah merekomendasikan pemakaian tes saliva untuk mengidentifikasi covid-19, namun belum ada rekomendasi dari WHO.
Berikut cara pemeriksaan covid-19 dengan saliva
1. Keluarkan air liur pada wadah yang sudah disediakan
2. Ikuti instrusi selanjutnya yang diberikan oleh petugas untuk menutup serta meletakkan wadah yang telah disediakan
3. Bisa dilakukan sendiri tanpa pengawasan petugas