Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban yakin perkembangan pengetahuan dan teknologi mampu mengatasi mutasi virus corona.
Dia menjelaskan tak dipungkiri Covid-19 bermutasi dari waktu ke waktu. Walaupun lebih mudah menyebar, namun beberapa ahli menyatakan virus yang bermutasi itu tidak jauh lebih ganas.
Bisa saja vaksin yang beredar saat ini katanya tidak mempan mengatasi Covid-19. Namun dia yakin pembuat vaksin akan terus mengupgrade perkembangan mutasi virus ini.
Apalagi berkaca pada pembuatan vaksin Covid-19 yang sudah beredar, tidak perlu menunggu waktu lama dalam pembuatannya.
"Dunia ini kan banyak orang pinter, seperti vaksin influenza, dibuat vaksin baru," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (9/2/2021).
Sementara itu, hingga kini belum ada bukti ilmiah apakah vaksin Covid-19 bisa diberikan sekali seumur hidup. "(Namun) skenario mirip influenza (diberikan setahun sekali) kemungkinan kecil," imbuhnya.
Akan tetapi sesuai anjuran WHO, suntikan vaksin Covid-19 selayaknya diberikan 2 kali. Suntikan pertama untuk merangsang pembentukan antibodi untuk pengenalan virus. Suntikan kedua agar antibodi siap siaga menghadapi virus yang masuk.
Di sisi lain, Zubairi menyebut animo masyarakat untuk menerima vaksin semakin tinggi. "Memang benar dulu takut-takut sekarang pasien sudah mulai tanya. Jadi sekarang masyarakat mulai ingin
segera vaksinasi," tuturnya
