Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Ilmuwan WHO Dr Soumya Swaminathan mengeluarkan peringatan terkait infeksi ulang pada varian baru virus corona asal Afrika.
Soumya mengatakan pihaknya mendapat laporan dari orang-orang yang terinfeksi kembali dengan varian baru virus tersebut. “Laporan dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa orang yang pernah mengalami infeksi sebelumnya dapat terinfeksi lagi," ujarnya seperti dilansir dari Express UK, Senin (15/2/2021).
Dr Eric Feigl-Ding, seorang ahli epidemiologi mengatakan ada penemuan yang mengkhawatirkan bahwa di antara kelompok plasebo untuk vaksin Novavax di Afrika Selatan dan orang yang memiliki antibodi setelah terinfeksi sebelumnya, tetap bisa terinfeksi varian baru ini. "Bahkan untuk penyakit parah," imbuhnya.
Senetara itu, perlu dikenali gejala varian baru Covid-19 ini. Menurut Superintendent Pharmacist Medicine Direct Hussain Abdeh ada empat gejala yang bisa jadi peringatan. Yakni, demam, batuk, dan hilangnya bau atau rasa. Namun, Anda mungkin juga terkena virus corona jika merasa lelah tanpa alasan yang jelas.
Varian baru dari virus korona beredar dengan cepat di sekitar Afrika Selatan. Semua virus bermutasi dan strain di Afrika Selatan disebut 501.V2.
Varian Afrika Selatan membawa mutasi yang disebut E484K, dan berbeda dari varian lain yang baru-baru ini ditemukan dan telah dipelajari oleh para ilmuwan di Inggris.
Varian Afrika Selatan tampaknya lebih menular daripada jenis virus asli, tetapi tidak memiliki gejala lain yang berbeda. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa varian Afrika Selatan lebih berbahaya daripada jenis aslinya.
Di sisi lain, orang yang memiliki kondisi medis kronis mungkin memiliki risiko penyakit serius yang lebih tinggi. Kondisi medis tertentu yang meningkatkan risiko penyakit serius akibat COVID-19 meliputi penyakit jantung yang serius, seperti gagal jantung, penyakit arteri koroner, atau kardiomiopati.
Kemudian kanker, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), diabetes tipe 2, obesitas atau obesitas berat, merokok, penyakit ginjal kronis, penyakit sel sabit, sistem kekebalan yang melemah dari transplantasi organ padat, serta kehamilan.