Ilustrasi penyakit lambung atau dikenal juga dengan GERD/Bisnis/Youtube
Health

Trending di Twitter, Ini Penyebab, Gejala dan Bahayanya Gerd

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 21 Februari 2021 - 16:14
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tagar Gerd hari ini menjadi trending topik di twitter. Setidaknya tagar itu sudah dicuit sebanyak 11.000 kali.

Bagi Anda pengidap gerd, pasti sudah paham betul apa yang Anda rasakan ketika sedang kambuh.

Badan lemas, kepala pusing, dada sesak dan panas, sekaligus tenggorokan tidak enak. 

Dikutip dari RS Permata, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan mengalir kembalinya (refluks) isi lambung ke esofagus, karena cincin otot antara kerongokongan (esofagus) dan lambung melemah.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan GERD adalah:

  1. Hernia hiatal adalah kondisi di mana bagian atas lambung masuk ke rongga dada melalui lubang diafragma (hiatus) yang dapat disebabkan oleh batuk, muntah, mengejan, atau aktivitas fisik tiba-tiba sehinga tekanan abdomen meningkat.
  2. Pola makan. Beberapa makanan dan minuman seperti coklat, gorengan, makanan berlemak, atau minuman beralkohol.
  3. Merokok
  4. Obesitas
  5. Kehamilan

Gejala antara gastritis dan GERD hampir mirip karena terdapat beberapa keluhan yang serupa. Namun, terdapat gejala khas yang paling sering dialami penderita GERD yaitu:

1. Rasa nyeri terbakar di dada

Rasa nyeri terbakar di dada yang merupakan nyeri dada atau rasa tidak nyaman yang berpindah dari lambung ke dada atau bahkan ke tenggorokan. Rasa nyeri dan terbakar bertahan selama 2 jam dan sering diperberat setelah makan dan berbaring sedangkan posisi berdiri dapat memperingan gejala.

Nyeri dada seperti terbakar  dan tertindih dapat menjadi keliru dengan penyakit jantung atau serangan jantung. Perbedaan antara keduanya terletak pada aktivitas fisik di mana aktivitas dapat memperberat nyeri pada penyakit jantung dan istirahat dapat memperingan nyeri tersebut.

Nyeri pada GERD tidak diperberat dengan aktivitas. Jika Anda tidak dapat membedakannya, carilah bantuan medis segera jika terdapat nyeri dada.

2. Regurgitasi

Regurgitasi yang dirasakan seperti makanan kembali lagi ke mulut meninggalkan rasa asam dan pahit. Gejala tersebut dapat disertai dengan keluhan:

  1. Perut begah (kembung)
  2. Sendawa
  3. Mual
  4. Muntah
  5. Sulit menelan, kerongkongan terasa perih
  6. Penurunan berat badan tanpa penyebab yang diketehui
  7. Sesak

Penanganan GERD dapat dilakukan dengan:

  1. Perubahan pola makan. Makanan yang sebaiknya dihindari para penderita GERD adalah cokelat, makanan berlemak, kafein, dan minuman beralkohol jus dan buah jeruk, produk tomat, dan lada.
  2. Mengurangi porsi makan dan makan lebih sering dapat membantu mengontrol gejala.
    Makan makanan paling lambat 2 sampai 3 jam sebelum makan dapat meringankan refluks karena membiarkan asam lambung berkurang dan pengosongan perut terjadi secara bertahap.
  3. Menurunkan berat badan pada pasien obesitas
  4. Hindari merokok
  5. Baringkan kepala dengan bantal ketebalan 10 cm - 15 cm
  6. Jangan menggunakan pakaian atau ikat pinggang yang terlalu ketat
  7. Konsultasi ke dokter untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan
  8. Pasien GERD dengan gejala yang berat dan kronik atau tidak berkurang dengan pengobatan mungkin membutuhkan evaluasi diagnosis lebih lanjut. Dokter menggunakan berbagai tes dan prosedur untuk memeriksa pasien seperti esophagram, manometri esofagus, monitor pH, endoskopi, dan biopsi.
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro