Bisnis.com, JAKARTA - Mutasi virus corona asal Inggris sudah masuk ke Indonesia, dan Kemenkes mencatat ada dua kasus sudah positif terdeteksi.
Varian baru ini, disebutkan berpotensi tidak terdeteksi melalui swab test PCR yang menggunakan gen S (spike). Kasus ini disebut sebagai S-gene target failure (SGTF) di Inggris.
Meski demikian, menurut dokter spesialis penyakit dalam RA Adininggar, tes PCR dengan gen-gen lain yaitu Orf, N, M serta RdRp masih bisa mendeteksi virusnya.
Virus ini juga menurutnya masih bisa terdeteksi oleh swab antigen karena swab antigen mendeteksi protein dari bagian nukleokapsid, bukan spike virus.
Riza Putranto, Scientist on Genomics, MolBiol | Aligning Bioinformatics | Currently Analyzing SARS-CoV-2 Genomes mengatakan varian ini bisa lebih cepat menular dengan laju 50-74 persen lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya.
Dia memaparkan, sebagian viru B.1.17 ini sebagian kecilnya membawa varian virus E484K yang juga ditemukan di Brasil dan Afrika Selatan yang disinyalir menurunkan efikasi vaksin.
"Jika virus bermutasi terus, tidak menutup kemungkinan suatu saat mutasinya tidak bisa dikenali lagi oleh antibodi," ujarnya dikutip dari akun instagramnya.