Bisnis.com, JAKARTA--Setelah sempat tutup beberapa waktu karena pandemi Covid-19, resto bernuansa kolonial di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, BungaRampai kembali dibuka hari ini dengan manajemen baru.
Resto tiga lantai yang resmi berdiri pada 7 Juli 2007 tersebut sempat tutup karena pandemi dan kembali buka dengan protokol kesehatan yang ketat dan saat ini baru lantai satu yang dioperasikan. Adapun lantai dua dan tiga akan dibuka secara bertahap.
“Di bawah manajemen baru, BungaRampai ingin menjadi lebih besar lagi, tanpa menghilangkan tradisi dan keistimewaan manajemen sebelumnya. Manajemen baru akan menambah pesona BungaRampai sesuai dengan visi dan misinya”, ujar Mulia Denny, pimpinan BungaRampai saat pembukaan kembali Senin (8/3/2021)
Resto yang menyajikan makanan asli Indonesia dengan gaya fine dining ini telah menerima berbagai penghargaan, salah satunya Adikarya Wisata dari pemerintah sebagai Resto Indonesia Formal Dining Terbaik pada 2019.
Kembali dibukanya resto ini, kata Mulia, juga menghadirkan sejumlah menu baru, selain mempertahankan menu yang sudah ada. Untuk mendapatkan cita rasa yang khas dan otentik, chef resto itu juga mengunjungi berbagai daerah di Indonesia.
Menu baru tersebut di antaranya Ayam Tangkap, Lodeh Gedongan, dan Nasi Hui. “Kami terus berinovasi agar pengunjung tidak bosan,” kata Mulia.
Resto yang menempati sebuah rumah lama bergaya kolonial yang dibangun pada awal tahun 1900-an tersebut terdiri dari tiga lantai yakni lantai satu berupa tempat makan yang bisa menampung hingga 40 orang dengan dua ruang VIP, lantai dua dua terdapat ruang makan privat yang bekapasitas 30 orang serta di lantai 3 dengan gaya rooftop.
Menurut Mulia, nama Bungarampai dimaknai sebagai serangkaian bunga tradisional yang disusun khusus untuk merayakan suatu acara penting. Arti lain BungaRampai sebagai kumpulan tulisan (antologi), cerita, atau lagu pilihan. Kedua definisi ini menyiratkan makna yang sangat dalam yakni yaitu keanekaragaman dalam satu kesatuan.
Hal ini sejalan dengan konsep BungaRampai,menyajikan beragam menu pilihan dari berbagai wilayah Nusantara,” katanya.
Menu khas resto tersebut cukup beragam, di antaranya Kini, sop buntut bakar, nasi buketan, nasi rebana, nasi Bali, Oseng Itik Rempah, Sate Banjar, SaladKecipir, Sate Maranggi, Mendoan Urap Gulung dan Ikan Bakar Parape.
Untuk menguatkan kesan keragaman daerah, resto itu melengkapi seluruh staf dengan pakaian rancangan Sebastian Gunawan dengan desain yang memadukan busana Nusantara dengan sentuhan modern.