Vaksin Moderna. /Moderna
Health

Studi : Vaksin Pfizer dan Moderna Kurang Gahar Lawan Varian Baru Covid-19

Desyinta Nuraini
Senin, 15 Maret 2021 - 16:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Antibodi yang diinduksi oleh beberapa vaksin Covid-19 dinilai kurang efektif dalam menetralkan varian baru virus corona seperti yang dilaporkan di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan. 

Dalam sebuah studi yang dipublikasi di Jurnal Cell mencatat antibodi penetral yang diinduksi oleh vaksin Pfizer dan Moderna kurang efektif melawan varian virus corona yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil.

Para ilmuwan dalam studi tersebut menjelaskan antibodi penetral bekerja dengan mengikat virus secara erat dan memblokirnya memasuki sel dan dengan demikian mencegah infeksi.

Meskipun demikian, pengikatan ini hanya terjadi jika antibodi dan virus cocok dengan sempurna, seperti kunci dalam gembok. Jika bentuk virus berubah saat antibodi menempel padanya, antibodi tersebut mungkin tidak lagi dapat mengenali dan menetralkan virus.

Para ilmuwan kemudian membandingkan seberapa baik antibodi bekerja melawan strain asli versus varian baru. Ketika para ilmuwan menguji strain baru tersebut terhadap antibodi penetral yang diinduksi oleh vaksin, mereka menemukan tiga strain baru yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, 20-40 kali lebih resisten terhadap netralisasi.

Dua strain yang pertama kali disampaikan di Brasil dan Jepang 5-7 tujuh kali lebih resisten dibandingkan dengan garis keturunan virus SARS-CoV-2 asli dari Wuhan, Cina.

"Secara khusus kami menemukan bahwa mutasi di bagian tertentu dari protein lonjakan yang disebut domain pengikat reseptor lebih mungkin membantu virus melawan antibodi penawar," kata salah satu penulis penelitian seperti dikutip dari Times of India, Senin (15/3/2021).

Namun, kemampuan varian ini untuk melawan antibodi penetral tidak berarti vaksin tidak akan efektif. Para ilmuan menerangkan bahwa tubuh memiliki metode perlindungan kekebalan lain selain antibodi. 

"Temuan kami tidak selalu berarti bahwa vaksin tidak akan mencegah Covid, hanya saja bagian antibodi dari tanggapan kekebalan mungkin kesulitan mengenali beberapa varian baru ini," kata para ilmuwan. 

Untuk mengembangkan generasi berikutnya, penting untuk memahami mutasi mana yang lebih memungkinkan virus menghindari kekebalan yang diturunkan dari vaksin. Studi ini juga dapat membantu para peneliti mengembangkan metode pencegahan yang lebih efektif, seperti vaksin pelindung secara luas yang bekerja melawan berbagai varian, terlepas dari jumlah mutasi yang berkembang.

Penulis : Desyinta Nuraini
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro