Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Virtual Fair (Indo V-Fair) 2021, pameran virtual lintas sektor yang memadukan unsur hiburan, belanja, dan jalan-jalan bakal digelar 16 April hingga 15 Juni mendatang.
Gelaran pekan raya virtual ini mengadopsi fitur first person view (FPV) pertama di Indonesia yang akan mengoptimalkan pengalaman pengunjung menjelajahi dunia virtual, dengan tema Experiencing is Believing.
CEO Indo V-Fair Ronald Kamijaya mengatakan pandemi Covid-19 telah menghentikan berbagai kegiatan yang melibatkan massa, termasuk pameran. Namun demikian, inovasi dengan pemanfaatan teknologi bisa dimaksimalkan untuk menghadirkan pengalaman serupa.
“Kami mencoba berinovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi terkini guna menciptakan kinerja dan kreativitas tanpa batas. Meski kondisi ekonomi masih belum bangkit akibat Covid-19, kami yakin semangat dan keinginan berkegiatan membantu masyarakat bangkit dari keterpurukan,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (15/3).
Pameran virtual Indo V-Fair 2021 akan menyediakan 1.110 slot untuk para tenant berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Pameran akan dibagi menjadi beberapa area dan klaster tertentu, di mana setiap klaster terdiri dari beberapa booth dengan desain kekinian yang bisa disesuaikan dengan karakter setiap tenant.
Ronald menuturkan acara ini didesain dengan suasana pekan raya. Dari awal masuk area, pengunjung akan disambut dengan pembukaan khas pekan raya, dengan lalu lalang orang tenant yang antusias menawarkan promosi.
Dia melanjutkan pengunjung juga dapat menikmati aneka hiburan menarik. Nantinya akan ada panggung utama, untuk presentasi produk, lelang barang, pemutaran film pendek, pertunjukan band, talkshow, dan lain sebagainya.
Selain itu, suasana pekan raya virtual ini juga akan dilengkapi dengan beragam promosi, potongan harga, hadiah, games dan gimmick lainnya selama periode acara berlangsung. Untuk dapat merasakan pengalaman ini, pengguna bisa mengaksesnya melalui aplikasi KAMI VV yang bisa diunduh di Playstore.
Ronald mengatakan pihaknya optimistis tetap bisa menghadirkan atmosfer pekan raya pertama dalam bentuk virtual, yang bisa diakses melalui gawai dengan tetap mempertahankan rasa dan pengalaman menikmati pekan raya fisik.
“Dengan semangat beradaptasi sesuai kebutuhan saat ini, kami yakin konsep virtual event dapat menjaga kelangsungan hidup pegiat event di Indonesia,” pungkasnya.