Bisnis.com, JAKARTA - Akhir-akhir ini beredar kabar bahwa vaksin virus corona (Covid-19) Sinovac akan kedaluwarsa dalam beberapa bulan lagi.
Epidemiolog UNS Tonang Dwi Ardyanto juga mendapatkan informasi tersebut melalui grup WA (whatsapp) dan banyak yang menyampaikan bahwa vaksin Sinovac akan kadaluarsa pada 25 Maret 2021. Apakah hal tersebut benar?
Tonang membeberkan 6 fakta terkait program vaksinasi Indonesia. Berikut fakta yang dirangkum:
1. Kita sepakati dulu pemahamanya. Vaksin yang diproduksi PT Sinovac itu adalah CoronaVac. Dalam kemasannya, tertulis masa kedaluwarsa sampai 3 tahun (sekitar September-November 2023).
2. Saat pengajuan ijin penggunaan darurat ke BPOM, data stabilitas yang sudah tersedia, baru sampai masa 6 bulan. Ini disampaikan tanggal 10 Februari 2021 kemarin.
3. Maka yang terjadi bukan pemendekan atau percepatan, hanya menyesuaikan data yang sudah tersedia.
4. Bisa saja sebenarnya, memang masih stabil sampai 3 tahun, tapi menunggu dulu data stabilitasnya.
5. Coronavac adalah 3 juta dosis yang diimpor bulan Des-Januari kemarin. Sudah digunakan pada tahap 1 vaksinasi.
6. Pada tahap 2 ini, yang digunakan adalah vakin Cov2Bio dari BioFarma (mengimpor bahan jadi dari PT Sinovac, kemudian dilakukan produksi di BioFarma). Dirilis pertama di awal Februari 2021 kemarin.
Tonang mengharapkan agar semua informasi yang simpang siur di masyarakat, khususnya yang meresahkan masyarakat bisa segera diluruskan.
