Bisnis.com, JAKARTA - Sekelompok pakar medis independen di Amerika Serikat telah menyuarakan keprihatinan bahwa AstraZeneca mungkin telah merilis data lama atau usang tentang vaksin Covid-19 yang dikembangkannya.
Dilansir Live Science, Rabu (24/3) AstraZeneca mengumumkan pada awal pekan ini bahwa vaksin virus corona mereka 79 persen efektif mencegah gejala Covid-19 dan 100 persen efektif mencegah penyakit parah.
Pada hari yang sama, Data Safety and Monitoring Board (DSMB) sebuah kelompok ahli independen yang menganalisis data studi - memberi tahu bahwa perusahaan tersebut mungkin telah memasukkan informasi yang sudah ketinggalan zaman.
DSMB memberitahu perihal tersebut kepada perusahaan medis AstraZeneca dan lembaga lain termasuk National institutes of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) dan Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA).
Kelompok ahli tersebut menyatakan bahwa jika datanya benar-benar merupakan bahan usang, hal itu mungkin memberikan pandangan yang tidak lengkap tentang data hasil terkait kemanjurannya terhadap virus corona baru.
NIAID mendesak perusahaan untuk bekerja dengan data dan dewan pemantauan untuk meninjau danmemastikan data khasiat yang paling akurat serta terbaru, yang harus dipublikasikan secepat mungkin.
Keesokan hari, AstraZeneca merilis pernyataan sebagai tanggapan terhadap NIAID, bahwa angka-angka yang dirilisnya dalam siaran pers didasarkan pada analisis sementara yang ditentukan sebelumnya. Pemusatan data itu dilakukan pada 17 Februari.
"Kami telah meninjau penilaian awal dari analisis utama dan hasilnya konsisten dengan analisis sementara. Kami akan segera bekerja sama dengan pemantauan data independen untuk berbagi analisis utama kami dengan data efektivitas terbaru," kata perusahaan.
Vaksin AstraZeneca masih belum disetujui untuk penggunaan darurat di wilayah Amerika Serikat, tapi telah disetujui di berbagai negara lain. Akan tetapi, vaksin mendapat halangan di sejumlah negara Eropa, yang melaporkan adanya kemungkinan efek samping pembekuan darah.
Setelah penyelidikan, European Medicines Agency (EMA) akhirnya menyimpulkan bahwa vaksin AstraZeneca-Oxford aman dan efektif, meskipun risiko pembekuan darah yang langka tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan.