Sakit kepala. Gejala spesifik penyintas Covid-19 yang berisiko mengalami PASC dapat dikenali dari lima gejala, yakni fatigue atau mudah merasa lelah berlebihan, sakit kepala berat, napas pendek atau dispnea, suara serak, dan nyeri otot. /boldsky.com
Health

Mengetahui Lebih Jauh Long Covid atau PASC

Janlika Putri Indah Sari
Senin, 29 Maret 2021 - 18:54
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Long Covid yang kini sebutannya diganti menjadi Post Acute Sequelae of SARS-CoV-2 (PASC) masih menjadi bayang-bayang cerita panjang Covid-19.

Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban melalui ciutannya di Twitter menjelaskan PASC adalah suatu kondisi penyakit yang muncul setelah sembuh dari infeksi Covid-19.

"PASC adalah penyakit yang ditandai dengan gejala sisa (sequelae) atau kerusakan setelah kesembuhan. Penyakit itu 'menetap' setelah masa sembuh dari infeksi Covid-19. Gejala sisa ini diketahui bisa dialami dalam jangka panjang oleh penyintas Covid-19," tulisannyya melalui akun @ProfesorZubairi.

Zubairi juga mengatakan studi menunjukkan bahwa 1 dari 3 yang terinfeksi SARS-CoV-2 akan mengalami PASC, termasuk mereka yang tidak memiliki gejala awal penyakit Covid-19.

Biasanya gejala Covid-19 menghilang sekitar 2 hingga 4 pekan setelah dinyatakan sembuh. Namun, ada sekelompok orang yang masih mengalami gejala-gejala Covid-19 selama satu bulan sampai dengan beberapa bulan. Jumlahnya tidak bisa dianggap sedikit karena sekitar 20 persen.

Dari studi didapati bahwa sekitar 10 persen yang mengalami PASC adalah orang dewasa yang berusia 49 atau lebih muda. Mereka mengalami gejala-gejala Covid-19 pada hari ke-28 dan seterusnya. Persentase ini naik menjadi 22 persen untuk usia lanjut, yaitu orang yang berusia di atas 70 tahun.

Gejala spesifik penyintas Covid-19 yang berisiko mengalami PASC dapat dikenali dari lima gejala. Biasa kerap merasa fatigue atau mudah merasa lelah berlebihan, sakit kepala berat, napas pendek atau dispnea, suara serak, dan nyeri otot.

Keluhan-keluhan tersebut mungkin sekali akan berlanjut menjadi jangka panjang.

Zubairi menjelaskan pengobatan standar tidak cukup untuk mengatasi PASC. Dokter memang akan memberikan inhalasi. Namun, obat-obat inhalasi saja tidak cukup kalau tidak disertai hidup sehat. Diperlukan olahraga dan makan sayur serta buah.

"Selain itu, Anda harus berupaya menghindari debu, rokok, dan asap sampah atau apapun yang memudahkan timbulnya batuk dan sesak. Saran tambahan dari saya, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk tindakan yang tepat untuk pemulihan Anda," tutupnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro