Bisnis.com, JAKARTA- Dalam upaya percepatan program vaksinasi Covid-19, Pemerintah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pemberian vaksin Covid-19 bagi masyarakat khususnya bagi lansia. Salah satunya layanan drive thru (layanan tanpa turun) yang dapat memudahkan lansia mendapatkan vaksinasi Covid-19 tanpa harus turun dari kendaraan.
Layanan ini resmi diluncurkan oleh dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM MARS - Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Hendro Gunawan - Sekretaris Daerah Kota Surabaya mewakili Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Dalam tinjauan ke Pos Pelayanan Vaksinasi Covid-19 dengan metode tanpa turun, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyampaikan, kerja sama antara Halodoc dan Gojek, Technoplast serta seluruh pemangku kepentingan berjalan sangat baik sangat baik.
“Semua peduli terhadap pandemi. Kalau semua stakeholder ikut berperan seperti ini, Insya Allah pandemi cepat selesai dan kehidupan bisa normal kembali,” tegas dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM MARS - Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dikutip Selasa (30/3/2021).
Pelayanan vaksinasi Covid-19 melalui layanan tanpa turun kendaraan bagi masyarakat lanjut usia (lansia) pertama di Provinsi Jawa Timur digelar di Kampus Universitas Surabaya.
”Ini kebanggaan luar biasa dengan dibukanya drive thru merupakan pertama di Jawa Timur,” kata VP Regional Public Policy & Government Relations Gojek Gautama Adi Kusuma saat pembukaan drive thru di Kampus Ubaya.
Sebagai kolaborator, salah satu perusahaan asal Indonesia kini telah berhasil memproduksi kotak vaksin (insulated vaccine carrier/IVC) dengan dilengkapi beragam teknologi pengunci dingin terbaru. Kotak vaksin produksi Technoplast ini diketahui memiliki kualitas di atas rata-rata produk sejenis asal India dan Tiongkok, serta siap dijadikan sebagai perangkat pendukung utama pendistribusian vaksin Covid-19 ke seluruh masyarakat di Indonesia.
Kotak vaksin yang diberi nama Technoplast Insulated Vaccine Carrier dengan kode IVC228TP ini, dinyatakan lulus uji oleh balai sertifikasi SUCOFINDO mampu memberikan kestabilan suhu ruangan antara 2 sampai 8 derajat celcius dalam rentang waktu 48 jam atau dua hari, meski suhu di luar ruangan mencapai 30 derajat celcius.
Tantangan besar yang harus mendapatkan perhatian serius saat ini adalah masalah pendistribusian vaksin Covid-19 ke seluruh penjuru tanah air. Bagaimana memastikan kualitas vaksin tetap terjaga hingga proses penyuntikan dilakukan khususnya antara provinisi ke kabupaten/kota, dan selanjutnya ke Desa/Kecamatan.
“Ini sangat penting, karena dapat membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap efektivitas dan khasiat vaksin. Perangkat pendukung, khususnya kotak vaksin, adalah faktor kunci disamping proses distribusi rantai dingin yang terintegrasi,” kata Direktur Utama Technoplast Ellies Kiswoto
Selain tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang juga mencapai 80 persen, daya angkut vaksin lebih banyak, IVC Technoplast ini juga disematkan teknologi geolocation IOT. IVC technoplast adalah perangkat cold chain distribution pertama di dunia yang dilengkapi oleh system IOT, yang merangkap sebagai tracking device dengan real time data.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi, mengapresiasi keterlibatan semua pihak dalam mensukseskan program vaksinasi nasional. Keterlibatan semua pihak ini menurut Walikota Surabaya, karena terbatasnya sumber daya pemerintah.
“Mewakili masyarakat saya mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang berperan aktif dan memberikan perhatian kepada masyarakat Surabaya dalam mendapatkan layanan vaksinasi. Gotong Royong semua pihak ini sangat penting, karena masyarakat Surabaya dari semua lapisan masih banyak yang menunggu vaksin ini”, tegas Eri Cahyadi
Layanan vasinasi dimulai tanggal 27 Maret 2021 dan berlangsung selama tiga bulan. Sentra layanan ini menyasar kelompok lanjut usia, pelayan publik dan kelompok target penerima vaksin, sesuai prioritas dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Pemerintah sendiri menargetkan 181.554.465 orang menjadi sasaran vaksin untuk mencapai kekebalan kelompok. Data yang dirilis KPC-PEN yang dikeluarkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per tanggal 28 Maret 2021 menyebutkan, sebanyak lebih dari 7,2 juta orang sudah menerima vaksinasi dosis pertama, dan lebih dari 3,2 juta orang sudah menerima vaksinasi dosis kedua.