Bisnis.com, JAKARTA - Kekurangan zat besi dapat mempengaruhi perkembangan otak dan pertumbuhan fisik pada anak.
Pakar Gizi Medik Profesor Saptawati Bardosono mengatakan dalam perkembangan otak, zat besi berperan membentuk selaput saraf yang membantu proses penerimaan informasi pada otak dan meningkatkan proses belajar.
Sementara dalam pertumbuhan fisik dan energi, zat besi merupakan salah satu nutrisi untuk pembentukan hemoglobin yang berperan membawa oksigen agar tubuh dapat berfungsi optimal sehingga mendukung si kecil aktif bereksplorasi dan siap belajar.
Oleh karena itu, Saptawati menilai orang tua perlu mengoptimalkan zat besi pada anak. Ada tiga caranya.
Pertama, yakni mengetahui angka kecukupan zat besi untuk si kecil. Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG), anak 1-3 tahun membutuhkan 7 mg zat besi/hari. Sementara anak 3-5 tahun kebutuhan zat besinya sebanyak 10 mg/hari
Kedua, para ibu harus memilih bahan makanan yang kaya kandungan zat besi. Ada dua kelompok zat besi. Yakni, zat besi heme yang lebih mudah dicerna oleh tubuh dan yang tidak mudah dicerna atau non-heme.
Kelompok zat besi heme bersumber dari hewani berupa daging, ikan, hati, hingga tiram atau kerang-kerangan. Sementara non-heme berasal dari sumber makanan nabati. "Kacang merah bayam, nasi putih, tomat, sayuran hijau, kentang, kacang-kacangan, dan susu kedelai," tutur wanita yang akrab disapa Tati ini dalam diskusi virtual, Rabu (31/3/2021).
Ketiga yaitu para ibu harus mengetahui senyawa yang dapat meningkatkan penyerapan saluran cerna. Dia menjelaskan kelompok zat besi heme mempercepat penyerapan nutrisi.
"Vitamin C dapat bantu penyerapan zat besi, sumbernya dari makanan atau suplemen," imbuhnya.
Tati menjelaskan zat besi yang masuk ke dalam tubuh dari kandungan makanan adalah dalam bentuk ion feri. Namun sel usus hanya dapat menyerap zat besi dalam bentuk ion fero.
Untuk itu, dibutuhkan vitamin agar mereduksi zat besi bentuk ion feri menjadi ion fero sehingga dapat diserap oleh sel usus.
Selain vitamin C, yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi antara lain sayuran hijau, kentang, makanan fermentasi, vitamin A, daging, dan ikan.
Sementara yang menghambat penyerapan zat besi yakni teh, kopi, cokelat yang dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Kemudian antasid, beberapa bumbu seperti oregano, kalsium terutama dari susu dan produk susu, serta makanan yang mengandung fitat seperti sereal dan gandum.
"Dianjurkan tidak konsumsi teh dengan makanan karena dapat menghambat penyerapan zat besi di tubuh. Tidak dianjurkan makan langsung minum susu," pungkas Tati.