Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit cacar seperti herpes zoster memberi dampak yang tidak nyaman bagi penderitanya. Hal ini karena bintil kulit berisi air yang dialami penderita herpes terasa gatal, nyeri, dan perih dengan sensasi terbakar.
Untuk mengatasinya, beberapa orang melakukan berbagai cara. Namun kerap kali penanganan yang dilakukan justru memperburuk keadaan.
Bahkan tak sedikit dari mereka mengabaikan kebersihan lesi dengan tidak mandi selama mengalami cacar karena mitos yang berkembang di masyarakat itu dapat memperluas bintil.
Baca Juga 5 Komplikasi Penyakit Cacar Ular |
---|
Berikut mitos seputar cacar yang dipatahkan CEO Klinik Pramudia dr. Anthony Handoko :
1. Selama cacar tidak boleh mandi
Penderita cacar baik itu cacar air atau herpes zoster harus menjaga kebugaran, kesehatan, dan kebersihan kulit dengan mandi. Memang menjadi tantangan berat ketika bintil cacar atau harus berhadapan dengan air, namun mandi harus tetap dilakukan.
Anthony mengatakan banyak pasien cacar yang datang kepadanya mengalami luka yang kotor. Alhasil pasien tersebut harus menghadapi infeksi lain yang berasal dari bakteri.
"Prinsipnya harus kena air atau mandi," tegasnya baru-baru ini.
Sebagai tips, dia menyarankan agar penderita cacar mandi dengan air dingin yang dialirkan, tidak diguyur. Pakai sabun khusus dengan pH khusus supaya tidak terlalu perih.
Apabila lenting pecah, tidak usah panik, bisa diberikan terapi oles yang bisa mencegah infeksi sekunder pada luka yang terbuka. Sebagai tambahan, gunakan baju yang lebih longgar.
2. Pantangan makan telur
Anthony menerangkan tidak ada pantangan makan bagi penderita cacar. Kalau lesi terasa gatal, itu menandakan masa penyembuhan luka dan mau tumbuh kulit baru.
"Makanlah yang Anda suka sehingga membuat sehat, pikiran sehat, dan imunitas menjadi baik," tegasnya.
3. Sembuh total
Anthony menjelaskan penyebab herpes adalah virus. Semua yang terkena infeksi virus pada saat terpapar, biasanya virus akan tinggal di dalam badan.
Gejala bisa sembuh ketika diberi obat antivirus dan jumlah virus tereduksi dan dalam kondisi tidur atau laten.
"Dia tidak menimbulkan gejala, itu disebut sembuh. Tapi apakah akan beraktifasi lagi? Bisa, yakni saat daya tahan tubuh turun," tuturnya.
4. Sembuh dengan Bedak Tabur
Bedak tabur mengandung zat aktif yang menyejukkan di kulit. Pemberiannya pada penderita cacar hanya akan menutupi gejala gatal dan menghindari orang untuk tidak menggaruk.
"Bukan obat taburnya yang bikin sembuh, tetapi mengurangi gejala gatal," tegasnya.
Menjadi catatan, bintil cacar yang pecah ketika dipakaikan bedak tabur, justru dapat menimbulkan jamur. Akhirnya penyembuhan cacar semakin, risiko pasca herpes semakin besar, terjadi infeksi sekunder pula.
5. Timbulkan bekas
Kata Anthony cacar tidak selalu menimbulkan bekas jika penanganannya tepat dan dalam waktu yang akurat.
Semakin awal dideteksi, dikenali, dan berobat, penyakit cacar tidak semakin menjadi lebih besar sehingga mengurangi risiko terbentuk luka yang mengakibatkan bekas. "Kenapa jadi bekas? karena penanganan terlambat," imbuhnya.
6. Pakai daun kelor
Anthony menyebut daun kelor pada prinsip bertujuan sebagai efek pendigin dan mengeringkan. Belum diketahui pasti apakah daun kelor berfungsi sebagai antivirus atau sekadar untuk memperbaiki lesi kulit.
"Apapun yang ditempelkan ke luka, hubungannya lebih ke luka bukan mengobati herpesnya," tukas Anthony.