Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

5 Komplikasi Penyakit Cacar Ular

Salah satu dampak penyakit ini yang sangat mengganggu yaitu rasa nyeri berkepanjangan yang dikenal sebagai Neuralgia Pasca Herpes (NPH).
Desyinta Nuraini
Desyinta Nuraini - Bisnis.com 08 April 2021  |  17:03 WIB
5 Komplikasi Penyakit Cacar Ular
Herpes Zooster - Unair

Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit herpes zoster (HZ) alias cacar ular atau cacar api dapat menyebabkan komplikasi yang mengurangi kualitas hidup bagi penderitanya. 

Salah satu dampak penyakit ini yang sangat mengganggu yaitu rasa nyeri berkepanjangan yang dikenal sebagai Neuralgia Pasca Herpes (NPH).  

CEO Klinik Pramudia dr. Anthony Handoko mengatakan komplikasi ini muncul sebagai akibat rusaknya serabut saraf akibat dari aktivitas virus yang berulang. Adapun reaktivasi virus varicella zoster (VZV)1 yang menyebabkan herpes ini merupakan virus yang sama penyebab cacar air. 

"Insiden kasus NPH sekitar 10-40 persen dari kasus HZ. Semakin tinggi usia saat terkena HZ, semakin besar terjadinya komplikasi NPH," ujarnya dalam diskusi virtual, Kamis (8/7/2021).

Dia menjelaskan NPH dapat terjadi pada lebih dari 50 persen pasien berusia lebih dari 60 tahun. Rasa nyeri akibat NPH dapat beragam dan pada umumnya diidentifikasi dengan timbulnya rasa perih, sensasi terbakar, berdenyut-denyut, seperti ditusuk-tusuk atau rasa nyeri yang menyakitkan. 

Bahkan kata Anthony sentuhan kain lembut atau angin pada kulit sekalipun dapat sangat menyakitkan. Hal ini dikenal dengan istilah Allodynia, sebuah rasa nyeri yang timbul akibat stimulus ringan.

Selain NPH, Anthony menyebut komplikasi yang juga bisa timbul adalah kehilangan penglihatan jika HZ terjadi di sekitar mata, masalah neurologis seperti radang otak, kelumpuhan wajah, dan infeksi kulit berkepanjangan. 

Dengan demikian, dia menilai masyarakat perlu mengetahui pencegahan dan pengobatan yang perlu dilakukan jika terinfeksi virus VZV. Salah satunya adalah dengan menggunakan vaksin. Vaksin pada dasarnya hanya digunakan sebagai strategi pencegahan. Sedangkan untuk pengobatan, perlu dilakukan secara cepat dan tepat sesuai dengan dokter anjuran dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

cacar air Cacar monyet
Editor : Mia Chitra Dinisari

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top