Varian baru Covid-19 menyebar seperti api. Ada kritik yang berkembang terhadap pemerintah Modi atas tuduhan bahwa mereka tidak siap menghadapi lonjakan kasus. /Bloomberg
Health

Lockdown, India Kembali Pecahkan Rekor Kematian Harian Covid-19

Desyinta Nuraini
Senin, 26 April 2021 - 10:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ibu kota India, New Delhi memperpanjang masa lockdown di tengah kasus penularan Covid-19 yang memecahkan rekor tertinggi semenjak dimulainya pandemi di negara tersebut. Adapun penguncian wilayah tersebut diberlakukan sejak Senin pekan lalu. 

Dari laporan dalam 24 jam terakhir, India mencatat 349.691 kasus baru dan 2.767 kematian. "Kami telah memutuskan untuk memperpanjang penutupan selama satu minggu. Malapetaka (virus) terus berlanjut dan tidak ada jeda," kata Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal seperti dikutip dari Medical Xpress, Senin (26/4/2021). 

Delhi pada hari Sabtu (24/4/2021) melaporkan lebih dari 24.000 kasus baru dengan lebih dari seperempat dari mereka yang dites dinyatakan positif Covid-19. 

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dalam pidatonya kemarin bahwa India tengah diguncang badai dan meminta semua orang untuk divaksinasi. Dia tidak peduli dengan rumor apapun tentang vaksin. 

Sejauh ini, negara tersebut telah memberikan hampir 141 juta suntikan vaksin, tetapi para ahli mengatakan program inokulasi massal perlu ditingkatkan secara signifikan di negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu. Ada kritik yang berkembang terhadap pemerintah Modi atas tuduhan bahwa mereka tidak siap menghadapi lonjakan kasus.

Sementara itu, kisah mengejutkan tentang pasien yang meninggal di luar rumah sakit telah memicu dukungan dari komunitas internasional.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu menyatakan bahwa pemerintahnya akan segera memberikan dukungan tambahan kepada rakyat India. Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan segera mengumpulkan sumber daya untuk menanggapi dengan cepat permintaan bantuan India.

Di sisi lain, Pakistan yang notabene musuh negara tersebut menawarkan peralatan dan pasokan medis, setelah Perdana Menteri Imran Khan men-tweet doa untuk pemulihan cepat.

Sejauh ini, beberapa negara bagian dan teritori telah memberlakukan pembatasan pada pergerakan dan aktivitas. Terakhir, Kashmir akhirnya pada Sabtu kemarin memberlakukan lockdown.

Penulis : Desyinta Nuraini
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro