Binis.com, JAKARTA - Perjalanan hiking dan jalan kaki menjadi salah satu aktivitas trending selama pandemi Covid-19. Begitu pula pada destinasi wisata di Korea Selatan, terutama Pulau Jeju.
Berdasarkan survei World Trail Network yang melibatkan responden di 10 negara, sebanyak 75 persen responden menyatakan aktivitas perajalanan baru, seperti rekreasi keluarga dan kaum muda selama masa penguncian mengalami peningkatan. Bahkan beberapa jalur perjalan di Amerika Utara telah mengalami peningkatan 200-500 persen pengguna.
Hal yang sama juga terjadi di Korea Selatan. Survei terbaru yang dilakukan oleh Organisasi Pariwisata Korea, seperti dilansir Koreatimes, Senin (26/4/2021), menunjukkan jalan setapak menjadi tujuan perjalanan teraman. Hal ini setidaknya dipilih oleh 50,4 persen responden.
Perjalanan jalan kaki kian populer tidak hanya karena perjalanan menawarkan kesempatan untuk mengagumi pemandangan yang menakjubkan, tetapi juga karena orang cenderung lebih memilih tujuan yang sepi dan tidak ramai di tengah krisis kesehatan masyarakat yang berkepanjangan.
Di antara destinasi yang menarik adalah Pulau Jeju, Korea Selatan. Daerah di bagian selatan negeri gingseng ini menawarkan jalur Jeju Olle, jalan setapak sepanjang 425 kilometer yang menghubungkan pantai Jeju dan terdiri dari 26 rute.
Jika Anda bertanya-tanya rute mana yang harus dipilih di antara 26 rute tersebut, Anda dapat merujuk pada rekomendasi berikut yang dibuat oleh para pendaki Jeju Olle yang telah menyelesaikan seluruh jalur jarak jauh.
Jeju Olle Foundation mengatakan bahwa mereka melakukan survei terhadap 2.778 pejalan kaki yang telah menyelesaikan semua rute selama setahun terakhir, dan rute nomor 7 dipilih sebagai jalur terbaik karena dipilih oleh 35,8 persen responden, diikuti oleh rute nomor 10 (32,3 persen), dan terakhir adalah jalur 18-1 (24,6 persen).
Di rute 7 akan melewati batu Oedolgae, Pelabuhan Beophwan dan Desa Gangjeong, yang dimulai di pusat turis Jeju Olle dan berakhir di desa Wolpyeong.
Rute ini menawarkan pemandangan pantai pulau yang paling indah. Di musim semi, bunga kanola dan bunga lobak liar hampir ada di mana-mana di sepanjang rute. Dengan bunga azalea kerajaan dan bunga kamelia bermekaran di desa-desa di sepanjang jalan.
Lalu di rute 10, akan dimulai dari Pantai Hwasun, berlanjut ke Taman Olahraga Hamo di Pelabuhan Moseulpo. Indah dan bermakna sepanjang waktu.
Rute tersebut menampilkan sejarah Pulau Jeju selama pendudukan kolonial Jepang 1910-1945 serta situs-situs yang terkait dengan insiden 3 April. Insiden itu terjadi ketika puluhan ribu warga sipil dibunuh oleh anggota kelompok paramiliter sayap kanan dan pihak berwenang di bawah Presiden Syngman Rhee.
Kejadian itu merupakan tindakan keras berdarah terhadap protes mereka terhadap pembagian Korea dan pemilihan umum di bagian semenanjung yang dikendalikan oleh AS. Pada saat itu pemerintah yang dipimpin militer AS selama periode setelah pembebasan Korea dari Jepang.
Dan terakhir Rute 18-1, yang populer disebut sebagai jalur Jeju Olle untuk mendaki.
Pengunjung akan menjelajahi setiap sudut Pulau Chuja. Rute ini mencerminkan budaya Pulau Jeju dan daratan Korea. Jalur itu tempat menikmati pemandangan spektakuler dari ladang bunga kanola yang luas, cerah dan memukau seperti sinar matahari yang terpantul di laut.
Dengan masing-masing dari 26 rute yang memiliki pesona uniknya sendiri, Jalur Jeju Olle baru-baru ini terdaftar di antara 10 Jalan Pesisir Terbaik Terbaik di Active Traveller, yaitu majalah Inggris yang mengkhususkan diri pada aktivitas luar ruangan dan perjalanan.
Rute Jeju, satu-satunya jalur Asia di antara 10 jalur pesisir teratas yang terdaftar di majalah tersebut. Selain jalur Jeju Olle, ada jalur terkenal lainnya yang masuk daftar, seperti GR34 di Prancis, jalur pantai sepanjang 1.700 kilometer yang juga dikenal sebagai Jalur Bea Cukai, dan jalur Milford di Selandia Baru yanh menjadi lokasi film terkenal dari film The Lord of the Rings.