Bisnis.com, JAKARTA - Praktik mencuci hidung dinilai dapat mencegah dan meminimalisir perkembangan Covid-19. Hal tersebut dikatakan Dokter Spesialis THT-KL dari RS Mitra Keluarga Gading Serpong dr. Hemastia Manuhara Harba'i.
"Covid-19 suka di daerah saraf penciuman dan nasofaring. Supaya tidak berkembang biak, kita harus cuci hidung," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (26/4/2022)
Cuci hidung menurutnya juga perlu dilakukan penyintas Covid-19. Sebab pada prinsipnya, hidung harus terhidrasi dengan baik agar saraf hidung selalu dalam kondisi baik.
Nah, pada penyintas Covid-19 belakangan banyak yang melaporkan hilangnya kemampuan untuk mendeteksi bau alias anosmia. Tak sedikit pula yang mengaku kemampuan mendeteksi baunya menurun atau istilah medisnya hiposmia.
"Baik Covid maupun tidak Covid-19 cuci hidung. Tidak harus Covid-19 atau sinusitis dulu baru cuci hidung supaya fungsi sinus, saraf penciuman tetap oke," tegas Hemastia.
Selain itu, dia membeberkan dengan mencuci hidung, dapat membersihkan saluran pernafasan tersebut dari kotoran, mencegah timbulnya penyakit saluran pernapasan, mencegah kekambuhan alergi, serta membantu penyembuhan peradangan dan sinus.
Adapun pada praktiknya, ada sejlaj alat yang perlu disiapkan. Misalnya air infusan (NaCL 0,9%). "Kenapa NaCL? NaCL 0,9% sesuai pH tubuh. Kalau air keran bisa bikin perih," ungkap Hemastia.
Selanjutnya sediakan transofix, suntikan 10 cc (tanpa jarum), dan terakhir wadah bersih.
Adapun cara mencuci hidung dimulai dengan mencuci tangan, kemudian miringkan kepala sebelah kanan, masukkan cairan NaCL ke hidung sebelah kiri menggunakan suntikan sambil tetap pada posisi membuka mulut dan tahan nafas. Ulangi pada lubang hidung berikutnya.
Sementara itu Hemastia menyebut saat ini ada cara lebih mudah untuk mencuci hidung. Yakni dengan pembersih hidung elektrik seperti yang dibuat salah satu anak usaha PT. Kalbe Farma, PT Enseval Medika Prima.