Bisnis.com, JAKARTA - Setiap tahunnya, pada minggu keempat di bulan April diperingati sebagai Pekan Imunisasi Dunia (PID) yang diprakarsai oleh WHO sejak tahun 2012.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh lebih dari 180 negara anggota WHO, termasuk Indonesia, dengan fokus pada tindakan kolektif untuk menjamin setiap orang terlindungi dari penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi (PD3I).
Kementerian Kesehatan mengatakan peringatan PID tahun ini sebagai momentum untuk mempercepat vaksinasi Covid-19, khususnya bagi lansia.
"Dimana saat ini tingkat partisipasi lansia dalam vaksinasi tergolong rendah. Diharapkan mampu bisa semakin mempercepat tercapainya herd imunity," tulis akun Instagram @Kemenkes_RI seperti dikutip, Selasa (27/4/2021).
Peringatan PID juga sebagai momentum penting untuk meningkatkan cakupan imunisasi bagi anak Indonesia. Anak-anak didorong untuk bisa mendapatkan imunisasi dasar lengkap di fasilitas kesehatan terdekat dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Data WHO menunjukkan pada tahun 2019 sebanyak 19,7 juta anak belum mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL), bahkan ada yang tidak mendapatkan imunisasi sama sekali. Indonesia masuk dalam 10 besar negara yang menyumbangkan jumlah anak yang belum IDL.
Pada dasarnya imunisasi mendorong pembentukan antibodi seseorang terhadap penyakit tertentu. Imunisasi dapat mencegah infeksi penyakit, gejala infeksi yang parah, serta kematian akibat penyakit tertentu.
"Ketika seseorang sudah memiliki antibodi, maka sistem pertahanan tubuh akan melawan. Anak yang telah divaksin akan melindungi dirinya dan melindungi anak lain yang tak bisa menerima vaksin. Vaksinasi juga penting karena akan memutus rantai penularan," tulia @Kemenkes_RI.