Bisnis.com, JAKARTA - Serangan jantung adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan kematian.
Serangan jantung terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke hati tersumbat, biasanya karena penumpukan plak lemak alias kolesterol.
Serangan jantung bisa datang tiba-tiba. Namun Anda perlu tau tanda-tanda yang meningkatkan risiko serangan jantung, salah satunya melalui mulut.
Penyakit gusi atau periodontitis dapat menyebabkan penyakit jantung, karena berkembangnya bakteri buruk di mulut dapat memasuki aliran darah. Gejala penyakit gusi meliputi bau mulut, kehilangan gigi atau gusi yang meradang.
"Bakteri jahat dapat memasuki aliran darah dari mulut dan menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular," ujar Profesor Adam Taylor dari Lancaster University seperti dilansir dari Express UK, Jumat (30/4/2021).
Selama beberapa dekade, para peneliti telah menyelidiki hubungan antara penyakit gusi dan kesehatan kardiovaskular.
Penyakit gusi dimulai ketika dokter gigi menyebut bakteri sebagai plak menumpuk di sekitar gigi. Ini adalah jenis plak yang sama sekali berbeda, terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain yang ditemukan dalam darah, kemudian dapat menumpuk di dalam arteri.
Dikenal sebagai aterosklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.
Mengalami rasa sakit di rahang adalah tanda serangan jantung lainnya yang kurang dikenal.
Profesor David Newby berkata serangan jantung bisa ditandai dengan rasa sakit di rahang atau punggung. "Jika itu tidak hilang, hubungi 999 dan minta ambulans," tegasnya.
Menurut situs kesehatan di Inggris, rasa asam di mulut adalah tanda peringatan yang kurang dikenal.
Gangguan pencernaan kronis atau berat tanpa bersendawa, bersendawa, dan mulas juga dapat menunjukkan bahwa Anda mengalami serangan jantung.
Tanda-tanda peringatan lain yang kurang dikenal dari serangan jantung meliputi keringat tanpa alasan yang jelas, mual atau muntah, gangguan pencernaan yang parah dengan kelemahan sementara. Kemudian kelelahan atau sulit tidur yang tidak biasa dan sesak napas.
Untuk mengurangi risiko serangan jantung, Penn Medicine mengatakan penolongan pertama menjadi terbaik.
Beberapa faktor risiko perlu dikelola seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Tentu menjalani pola hidup dan pola makan sehat memainkan peranan penting.