Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hari ini mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Sinopharm.
Vaksin asal China tersebut akan tiba di Indonesia nanti siang (30/3) dan akan di distribusikan oleh Kimia Farma yang akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong.
Kepala BPOM, Penny Lukito mengatakan Vaksin Sinopharm yang didaftarkan oleh PT Kimia Farma merupakan vaksin produksi Beijing-Bio Institute Biological Products.Co., LtD China.
Penny mengatakan selang waktu penyuntikkan vaksin covid-19 Sinopharm dosis 1 dan 2 adalah 21 hingga 28 hari.
"Produksi dari studi disimpulkan pemberian vaksin inactivated Sinopharm dua dosis selang penyuntikan 21 hari hingga 28 hari di toleransi dengan baik, respons untuk meningkatkan imun dengan baik," ujarnya dalam konferensi pers hari ini.
Imogenositas 14 hari setelah suntikan kedua yang terbentuk antibodi persentase relawan antibodi netralisasi 99,92 persen untuk dewasa dan lansia 100 persen.
"Hari ini kami sampaikan pengumuman bahwa sudah diberikan EUA untuk vaksin produksi Beijing Bio Institute, Sinopharm yang nantinya akan digunakan di Indonesia," katanya secara virtual pada dalam konferensi pers BPOM, Jumat (30/4/2021).
EUA sendiri merupakan izin yang dikeluarkan BPOM untuk penggunaan metode atau produk medis tertentu dalam hal ini penggunaan vaksin untuk pengendalian covid-19.
Terkait keamanan dan khasiat vaksin, tim ahli bersama ITAGI dan para ahli klinis memastikan dua dosis vaksin Sinopharm menunjukkan profile keamanan yang baik. Dan efektif samping yang kecil.
Sebelum di distribusikan, BPOM akan melakukan uji kelulusan produk selama 2-3 hari
Dan Kimia Farma nanti akan bertanggung jawab pendistribusian. Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Verdi Budidarmo mengatakan sangat berterima kasih pada semu pihak yang terkait terutama BPOM.
" Semoga dengan vaksi ini dapat memanbantu pemerintah dalam mencapai tujua melindungi imunitas masyarakat dari Covid-19," tutup Verdi.