Arario Museum. Museum seni kontemporer tersebut bertempat di gedung bioskop enam lantai yang telah direnovasi. /VisitJeju.net
Travel

Distrik Tapdong, Tempat Lawas di Korea Selatan yang Kembali Eksis

Janlika Putri Indah Sari
Senin, 3 Mei 2021 - 12:27
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di Pulau Jeju terdapat lingkungan tempo dulu di Korea Selatan. Terletak di dekat Bandara Internasional Jeju, tepatnya di wilayah Tapdong, tempat tersebut telah menjadi pusat perhatian yang menarik para hipster muda untuk mencari pengalaman berseni di pulau tersebut.

Bernama Tapdong Plaza, bangunan tersebut terletak di dekat bandara pintu gerbang utama ke pulau itu. Tempat itu dulunya merupakan daerah yang ramai. Tapdong Plaza menjadi pusat hiburan luar ruangan untuk kaum muda, dibuka pada 1991 dan bioskop, kafe, dan restoran cepat saji.

Lambat laun, pamor daerah Tapdong menjadi lingkungan yang ketinggalan jaman, terlantar, dan tempat itu gagal menarik wisatawan yang mencari pemandangan indah di pulau itu. Bioskop tutup dan toko-toko bangkrut.

Namun baru-baru ini, daerah tersebut mendapat lebih banyak perhatian, karena kaula muda yang mendarat di pulau Jeju akan mengunjungi distrik Tapdong sebelum melakukan hal lain.

Melansir dari koreaherald, Senin (3/5/2021), mengemudi ke daerah Tapdong akan menjumpai sebuah bangunan merah menarik yang perhatian. Bangunan tersebut adalah Arario Museum Tapdong Cinema yang dikelola oleh Arario Group.

Tempat itu menjadi bisnis galeri seni berpengaruh dengan sejumlah galeri di Seoul dan Cheonan, Provinsi Chungcheong Selatan. Museum seni kontemporer tersebut bertempat di gedung bioskop enam lantai yang telah direnovasi.

Pameran permanen museum menampilkan 53 karya dari 33 seniman, termasuk nama-nama besar seperti Andy Warhol, Keith Haring, Paik Nam-june dan banyak lagi.

Sementara itu, Arario Museum Tapdong Cinema berfokus pada seni kontemporer yang menawarkan lebih koleksi dari sekadar seni.

Distrik Tapdong, Tempat Lawas di Korea Selatan yang Kembali Eksis

Melangkah ke museum seni, pengunjung disambut oleh kijang yang berkilauan. Karya tersebut bertajuk PixCell-Bambi yang dibuat oleh seniman Jepang Kohei Nawa. Itu adalah serangkaian karya yang menampilkan rusa taksidermi yang dilapisi manik-manik kaca.

Pengunjung berbaris di depan rusa kristal untuk selfie karena karya instalasi berwarna putih itu sangat Instagrammable.

"Banyak muda-mudi yang mengunjungi Arario Museum Tapdong Cinema. Sekitar 40 persen pengunjung berusia 20-an tahun dan 30-an tahun,” kata Song Ye-jin, kurator di Museum Arario.

Di sebelah koleksi rusa adalah kafe trendi bernama Cream. Kafe itu terkenal dengan minuman dan makanan penutup yang terinspirasi dari Jeju, seperti matcha atau teh hijau, latte, hallabong-ade, dan banyak lagi.

Kemudian, terdapat toko pilihan gaya hidup D & Department yang dibuka pada Juli 2020 di seberang jalan dari museum. Dikelola oleh grup desain D & Department Project yang berbasis di Jepang, toko tersebut menjual produk desain yang dibuat oleh pengrajin dari Pulau Jeju.

Mereka yang ingin membeli sesuatu selain jeruk keprok klasik atau cokelat hallabong di bandara untuk dibawa pulang dapat melihat peralatan makan keramik artisanal yang dibuat dari tanah liat dari pulau tersebut. Semua benda tersebut terbuat dari bahan dari Pulau Jeju.

Grup desain juga mengoperasikan 13 kamar desain hotel D Room di gedung yang sama. Kemudian ada restoran dengan menyajikan hidangan unik menggunakan bahan-bahan lokal.

Huruf 'd' besar berwarna putih tercetak di dinding gedung dan pengunjung antre untuk berfoto di depan surat tersebut, untuk menunjukkan kepada teman-teman mereka di media sosial bahwa mereka telah mengunjungi kawasan galeri seni tersebut.

Distrik Tapdong, Tempat Lawas di Korea Selatan yang Kembali Eksis

Arario Dongmun Motel, sebuah motel yang berubah menjadi galeri seni, berjarak lima menit berkendara dari Arario Museum Tapdong Cinema.

Galeri ini menghadap ke Sanjicheon Stream, tempat penduduk mencuci pakaian mereka di masa lalu. Orang bisa melihat batu basal hitam di dasar sungai. Motel Dongmun saat ini ditutup karena pandemi Covid-19. Menurut galeri seni, tanggal pembukaan kembali belum ditetapkan karena situasi virus yang berkepanjangan.

Informasi lebih lanjut tentang museum seni di Pulau Jeju dapat ditemukan di situs Organisasi Pariwisata Jeju.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro