Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan melaporkan temuan kasus virus flu babi Afrika (African Swine Fever/ASF) pertama pada tahun ini di sebuah peternakan di Yeongwol, Provinsi Gangwondo.
Melansir KBS World pada Kamis (6/5/2021), Otoritas pencegahan penyakit Korea Selatan mengatakan adanya laporan tentang dugaan penjangkitan ASF dari sebuah peternakan babi di Yeongwon pada hari Selasa (4/5/2021) dan akhirnya dugaan tersebut dikonfirmasi positif pada hari Rabu (5/5/2021).
Pihak berwenang telah memerintahkan larangan perpindahan atas semua babi yang diternakkan di peternakan-peternakan di Provinsi Gyeonggido, Provinsi Gangwondo, dan Provinsi Chungcheong Utara selama 48 jam mendatang mulai hari Rabu (5/5) pagi.
Sebelumnya, beberapa kasus babi hutan yang merupakan pembawa virus ASF telah beberapa kali dikonfirmasi di kawasan Provinsi Gangwondo dan Gyeonggi-do. Saat ini, jumlah kasus ASF pada babi hutan, khususnya di Provinsi Gangwondo, telah mencapai total 718 kasus.
Keberadaan virus ASF pertama kali dikonfirmasi oleh Pemerintah Korea Selatan pada September 2019 di sebuah peternakan babi dekat ibukota Seoul, setelah virus flu babi Afrika muncul pertama kali pada 17 September 2019 di Paju.
Tak lama berselang, kasus baru ditemukan di peternakan babi kota Gimpo dengan sekitar 1.800 babi. Kota Gimpo letaknya hanya 14 kilometer dari selatan kota Paju, kota pertama yang terjangkiti flu babi Afrika. Kasus lainnya, masih di kota Paju, sekitar 2.300 babi telah dinyatakan positif terserang flu babi Afrika.