Bisnis.com, JAKARTA – Perjuangan India melawan gelombang kedua Covid-19 menjadi berita utama dengan kasus harian yang memecahkan rekor dan meningkatnya korban tewas.
Pada Rabu (12/5/2021) India mencatat rekor kematian harian Covid-19 menembus seperempat juta.
Tercatat penambahan 4.205 kematian dan 348.421 infeksi Covid-19 baru, dengan total jumlah kasus mencapai 23 juta lebih, menurut data Kementerian Kesehatan, mengutip dari Antara, Kamis (13/5/2021).
Ini menjadi peringatan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.
Beberapa ahli merujuk pada ‘triple mutan strain’ atau ‘varian mutan tiga’ dari Virus Corona sebagai salah satu alasan yang mungkin untuk meningkatnya kasus Covid-19 di India.
Virus Corona terus berubah melalui mutasi, dan varian telah muncul sejak awal pandemi. Varian B.1.617 ini diklasifikasikan ‘varian yang menarik’ menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Lalu apa itu varian triple mutan dari Covid-19?
“Ini adalah singkatan dari tiga mutasi yang signifikan,” kata Amesh Adaljia, Asisten Profesor di Johns Hopkins University’s Bloomberg School of Public Health, dilansir dari Women’s Health, Kamis (13/5/2021).
“Ada tiga mutasi di antara seluruh kelompok mutasi yang telah dikaitkan dengan peningkatan transmissibilitas atau penghindaran kekebalan tubuh.”
Para peneliti termasuk Divya Pej Sowpati, seorang ilmuwan yang memimpin genomic Covid-19 di Centre For Cellular and Molecular Biology di India, telah men-tweet penjelasan untuk melawan informasi yang salah yang tengah beredar.
“Triple Mutan: Sekali lagi, nama SALAH, karena memiliki lebih banyak mutasi yang lebih menentukan. Dijuluki ‘triple’ karena selain dua mutasi, ia juga memiliki V382L dalam SPIKE-nya. Ini adalah sub-garis keturunan B.1.617, ditemukan terutama dalam sampel MH dan juga sedikit di negara bagian lain.”
Strain ini telah ditemukan di Maharashtra, negara bagian terpadat kedua di India, serta beberapa negara bagian lain di negara itu.
“Yang spesifik ini memiliki nama resmi, B.1.617, dan kami percaya itu pertama kali terdeteksi di India pada bulan Oktober. Sejak itu, juga terdeteksi setidaknya di 21 negara lain. Sudah ada di luar sana dan cukup luas,” kata Dr. Jeffrey Klausner, MD, profesor klinik kedokteran pencegahan di U.S.C Sekolah Kedokteran Keck.
Ini terbentuk seperti semua varian lainnya.
“Ini adalah proses normal replikasi virus yang mengarah pada mutasi yang membentuk strain ini atau varian Inggris atau Afrika Selatan” kata Adaljia.
Selama virus memiliki orang baru untuk diinfeksi dan lebih banyak kesempatan untuk menyalinnya, ini akan mengakumulasi mutasi, pada akhirnya beberapa di antaranya akan bersatu untuk membentuk varian baru.
Sebenarnya, varian ini tidak begitu berbeda. Strain ini memiliki beberapa mutasi penting yang sudah dilacak dalam varian lain.
Salah satunya adalah E484K, digambarkan sebagai ‘varian pelarian kekebalan utama’.
Adalja menjelaskan, bahwa mutasi tersebut telah berubah untuk dapat menghindari antibodi yang telah terbentuk melalui infeksi alami dengan strain sebelumnya.
Apakah triple mutan Virus Corona lebih mematikan, masih belum bisa dipastikan. Sebab, tidak ada bukti konkret bahwa varian ini lebih mematikan atau lebih dapat ditransmisikan daripada varian lainnya.