Tes Covid-19. /Bumame Farmasi.
Health

Vaksin Virus Corona Ampuh Atasi Gejala Long Covid-19

Hanafi Nurmahdi
Kamis, 20 Mei 2021 - 11:19
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Tak sedikit penyintas Covid-19 yang mengalami efek jangka panjang pascainfeksi. Gejala tersebut bisa bertahan selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan.

Gejala long Covid-19 meliputi kelelahan yang ekstrim, sesak napas, nyeri dada atau sesak, masalah memori dan konsentrasi kabut otak, kesulitan tidur, palpitasi jantung, pusing, pin dan jarum, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, tinnitus, sakit telinga.

Kemudian ada juga yang mengalami diare, sakit perut, kehilangan selera makan, suhu tinggi, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, perubahan indera penciuman atau perasa, dan ruam.

Apabila mengalami gejala ini empat minggu setelah infeksi, disarankan memeriksakan diri ke penyedia layanan kesehatan. Dokter nantinya akan memeriksa gejala dan bertanya tentang dampak yang mereka alami.

Menurut survei yang melibatkan 800 orang, penelitian yang dilakukan dengan menggunakan vaksin mRNA (Pfizer dan Moderna) bermanfaat untuk meringankan gejala Covid yang berkepanjangan.

Survei tersebut terdiri dari 812 peserta wanita yang memiliki gejala long Covid yang tersebar di Inggris dan negara lainnya. Para partisipan setidaknya membutuhkan waktu satu minggu setelah suntikan dosis pertama untuk dapat pengaruh dari vaksin.

Data LongCovidSOS menemukan bahwa sekitar 56,7 persen peserta membaik terhadap gejala long Covid secara keseluruhan. Sedangkan 24,6 persen melaporkan tidak ada perubahan dan 18,7 persen memburuk setelah suntikan pertama.

Secara umum, peserta yang menerima vaksin Pfizer atau Moderna lebih banyak melaporkan gejala yang membaik usai di suntik vaksin dibanding mereka yang mendapatkan vaksin Adenovirus (AstraZeneca).

Dr. David Strain, dosen klinis senior di Sekolah Kedokteran Universitas Exeter mengatakan, bahwa analisis LongCovidSOS menunjukkan vaksin Covid-19 membantu mengatur ulang sistem kekebalan tubuh.

Meskipun penilaian dilakukan melalui survei, tidak ada bukti pasti yang menunjukkan vaksin menyebabkan perbaikan gejala. Namun, dia menjelaskan ini hanyalah spekulasi dan perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro