Bisnis.com, JAKARTA – Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada Senin (31/5/2021) Kementerian Kesehatan menargetkan ada 5 juta masyarakat bisa berhenti merokok tahun ini.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebutkan Kementerian Kesehatan berkomitmen penuh untuk mengurangi jumlah perokok aktif di Indonesia.
Pasalnya, kebiasaan merokok memiliki dampak sangat luas tak hanya bidang kesehatan namun juga ekonomi. Untuk itu, perlu ada dukungan dari seluruh lapisan masyarakat agar tujuan baik ini bisa tercapai.
“Tahun ini kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung Gerakan Berhenti Merokok dengan target meraih 5 juta orang perokok berkomitmen berhenti merokok apa pun jenisnya,” kata Wamenkes dalam keterangan resmi Kemenkes, Selasa (1/6/2021).
Wamenkes menjabarkan bahwa Kementerian Kesehatan bersama pemda dan mitra pembangunan terkait telah melakukan sejumlah strategi.
Beragam langkah disiapkan untuk mengendalikan produk rokok dan produk tembakau lainnya dengan pelarangan iklan rokok, promosi dan sponsorship, perluasan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), melakukan edukasi bahaya merokok, dan menaikkan cukai rokok.
Selain memperkuat implementasi kebijakan tersebut, Kementerian Kesehatan berupaya menghadirkan pelayanan bagi masyarakat yang sudah telanjur menjadi perokok untuk berhenti merokok. Kemenkes menyediakan akses layanan konseling di fasilitas pelayanan kesehatan.
Kemenkes juga melakukan terobosan baru dengan menghadirkan layanan berhenti merokok melalui sambungan telepon bebas biaya di Quit Line Berhenti Merokok 0-800-177-6565.
“Inovasi ini merupakan wujud [upaya] pemerintah untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang ingin berhenti merokok namun tidak memiliki waktu untuk ke fasyankes,” ujar Dante.
Kemenkes optimistis semakin berkurangnya jumlah perokok di Indonesia akan berdampak baik bukan saja di sektor kesehatan namun juga ekonomi.
Dampak dimaksud di antaranya terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat, menghemat pembiayaan negara di bidang kesehatan, dan menyelamatkan masa depan generasi bangsa.