Bisnis.com, JAKARTA – Dokter Adam Prabata mengkritisi pemakaian obat ivermectin yang digunakan untuk mencegah dan obat bagi pasien Covid-19.
Obat ini juga sempat digunakan di India saat negara itu dilanda gelombang pandemi Covid-19, tapi kemudian dihentikan pemakaiannya.
Dikutip dari akun Instagram @adamprabata, Jumat (11/6/2021), kandidat PhD di Universitas Kobe, Jepang ini menyoroti ivermectin yang digunakan para pasien Covid-19 di Kabupaten Kudus Jawa Tengah.
Obat tersebut menjadi salah satu bantuan untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 di kabupaten itu. Dia pun mempertanyakan, apakah ivermectin sudah atau belum terbukti efektif untuk mengobati Covid-19.
Adam mengutip hasil penelitian Lopez-Medina pada tahun 2021, WHO, NIH.
Dari penelitian itu diketahui, bahwa ivermectin bermanfaat dalam skala penelitian kecil dengan peserta uji klinis 50 hingga 200 orang.
Sementara, penelitian dalam skala besar dengan peserta uji klinis 400 orang, membuktikan bahwa ivermectin tidak bermanfaat, bahkan untuk pasien Covid-19 dalam skala ringan.
India pun, ujarnya, memang sempat menggunakan ivermectin untuk mengobati pasien Covid-19. Namun, ujarnya, sejak 27 Mei 2021, Kementerian Kesehatan India tidak lagi memasukkan obat itu ke dalam daftar yang disetujui digunakan untuk pasien Covid-19.
Kemudian, National Institutes of Health (NIH) menegaskan, bahwa belum ada data penelitian yang memadai untuk merekomendasikan atau melarang penggunaan invermectin untuk Covid-19.
Sementara, Badan Kesehatan PBB atau WHO dan Infectious Diseases Society of America (IDSA) tidak merekomendasikan invermectin untuk pasien Covid-19, kecuali untuk uji klinis.