Ilustrasi - Pesanan makanan./Antara
Health

Tips Hidup Sehat di Tengah Pandemi Covid-19

Newswire
Jumat, 11 Juni 2021 - 12:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dokter spesialis gizi klinik konsultan nutrisi pada kelainan metabolisme gizi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), Ida Gunawan membagikan sejumlah langkah untuk memastikan makanan yang Anda beli dari luar tetap terjaga kebersihannya.

"Setiap makanan yang dikirim kemudian dibungkus dengan plastik, maka plastik segera dilepaskan dan dibuang. Kemudian cuci tangan dengan bersih sebelum akhirnya membuka bungkusan makanan tersebut," kata dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah-Puri Indah itu dalam pesan elektroniknya pada Jumat (11/6/2021).

Anda bisa menghangatkan makanan, karena perjalanan terkadang sudah menjadi lebih dingin. Namun, bila tujuannya untuk mengurangi risiko transmisi Covid-19, menurut Ida, sampai saat ini belum ada bukti penelitian yang menyatakan virus dapat dihilangkan dengan cara memanaskan makanan.

Selain memperhatikan kebersihan makanan, penting pula untuk menerapkan pola makan sehat pada masa pandemi Covid-19.

Ida menyarankan mengonsumsi makanan dalam bentuk segar misalnya buah-buahan, karena kandungan vitamin, mineral dan fitokimia yang berperan penting untuk kesehatan dan ikut meningkatkan antibodi masih tersimpan dengan baik.

"Kurangi yang bentuk frozen (food)," tutur dia.

Untuk porsi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan diet seimbang yakni mengandung nutrisi yang lengkap mengandung berbagai zat gizi seperti karbohidrat, lemak, protein hewani dan nabati, ada sayur dan buah, minyak, sumber serat. Jumlahnya perlu Anda sesuaikan dengan kebutuhan.

Untuk memudahkan, Anda bisa menggunakan panduan Isi Piringku, yakni setengah piring diisi sayur dan buah, seperempat piring dengan karbohidrat (usahakan karbohidrat kompleks seperti nasi, sereal, kentang, roti gandum), kemudian isi seperempat piring sisanya dengan protein baik hewani maupun nabati.

Bahan lainnya, gula 4 sendok makan peres per hari; garam 1 sendok teh peres dan minyak (lemak) 5 sendok makan setiap harinya, seperti rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.

Gorengan

Bagaimana dengan konsumsi gorengan?

Menurut Ida, sebaiknya tak mengonsumsinya berlebihan. Anda bisa mengonsumsinya satu kali sehari. Saat makan siang, misalnya dengan menu nasi berserta lauk pauk ayam, tahu, tempe dan sayuran.

"Bisa ayam yang digoreng menggunakan air fryer, supaya penggunaan lemak atau minyak yang dibatasi bisa terbagi untuk memasak makanan. Menggunakan air fryer juga akan menghasilkan makanan seperti makanan yang digoreng, dengan keunggulan penggunaan lemak yang tidak berlebihan," kata Ida.

Dia mengingatkan, minyak kelapa, sawit, maupun olive oil bila dipanaskan akan rusak dan berubah menjadi lemak jenuh dan lemak trans.

Sementara, lemak jenuh sendiri juga banyak tersembunyi dalam bahan makanan sehari-hari misalnya pada lemak daging dan santan.

WHO merekomendasikan penggunaan lemak jenuh kurang 7 persen dalam satu hari dan penggunaan lemak trans kurang dari 1 persen dari total kalori dalam satu hari.

"Saat mengolah makanan, seringkali menggunakan tambahan lemak jenuh yang seharusnya sudah harus ikut dihitung dalam makanan kita," demikian pesan Ida.

 

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro