Ilustrasi petugas kesehatan mempersiapkan vaksin Covid-19./Antara
Health

Kenali Gejala Awal Infeksi Virus Corona, Beda dengan Flu dan Batuk

Anissa Putri
Senin, 14 Juni 2021 - 16:48
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebagian orang yang terpapar virus corona bisa saja tidak merasakan gejala apapun. Kondisi ini sangat berbeda dengan gejala flu dan batuk.

Biasanya gejala awal virus Corona seperti kehilangan penciuman bakal muncul dalam waktu 2 sampai 14 hari setelah terinfeksi. Anosmia, merupakan hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau.

Anosmia pada pengidap Covid-19 juga disertai dengan gejala dysgeusia, yaitu hilangnya kemampuan indra pengecap dalam merasakan makanan, khususnya membedakan rasa pahit dan manis. Para ahli menduga gejala dysgeusia pada pasien COVID-19 terjadi karena virus corona memengaruhi sel-sel saraf yang terlibat langsung dengan sensasi penciuman dan rasa.

Dilansir dari Bergerhenryent, Senin (14/6/2021), WHO (World Health Organization) mencatatkan perubahan mendadak pada penciuman dan pengecapan sebagai gejala signifikan infeksi Covid-19 dengan penelitian yang menunjukkan bahwa hilangnya penciuman secara tiba-tiba mungkin merupakan gejala pertama, dan terkadang satu-satunya gejala dari penyakit tersebut.

Keluarga coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang merupakan anggota termuda yang terkenal dan nakal, diperkirakan menyumbang 10-15 persen dari anosmia terkait virus. Telah dilaporkan sekitar 85% kasus Covid-19 mengalami kehilangan penciuman dan perasa.

Selain itu, anosmia yang terjadi akibat virus corona juga cenderung parah. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Rhinology yang mencoba mencari perbedaan antara anosmia pada COVID-19 dan pilek, meneliti kemampuan penciuman dan pengecapan pada 10 pasien COVID-19, 10 pasien flu atau pilek, dan 10 orang sehat. Hasilnya adalah hilangnya fungsi penciuman pada pasien Covid-19 lebih parah. 

Sebagian besar penelitian juga mencatat bahwa perempuan lebih mungkin mengalami Anosmia karena COVID-19 dibandingkan dengan laki-laki, yang konsisten dengan temuan selama infeksi saluran pernapasan atas virus lainnya. Yang terpenting, anosmia mendadak dapat muncul sebagai satu-satunya gejala infeksi COVID-19 tanpa disertai gejala lain yang diketahui oleh banyak orang, seperti demam dan sesak napas.

Penyebab utama Anosmia pada COVID-19 didasari oleh partikel virus SARS-CoV-2 yang menyerang protein tertentu yang ditemukan pada sel-sel tertentu di seluruh tubuh manusia.

Sayangnya untuk bagian hidung, protein semacam ini banyak ditemukan di jaringan rongga hidung. Karena jaringan hidung khusus ini bertanggung jawab untuk mendukung kesehatan dan fungsi neuron yang merasakan bau, mereka menjadi terganggu dalam kemampuannya untuk bereaksi terhadap bau dan mengirimkan sinyal mereka ke depan otak. Hasilnya adalah indera penciuman menjadi rusak

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Penulis : Anissa Putri
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro