Bisnis.com, JAKARTA – Virus Corona varian Delta sudah mulai menyebar di Indonesia dan menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus di Jawa Tengah. Perlu diperhatikan bahwa ada gejala lain yang bisa dirasakan pengidap, selain gejala umum seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa Virus Corona varian Delta telah menyerang Kabupaten Kudus. Sampai 14 Juni 2021, varian yang konon berasal dari India tersebut sudah terdeteksi menjangkiti 62 orang di Kudus.
Dia menilai masyarakat patut waspada terhadap varian ini lantaran telah menimbulkan korban jiwa yang sangat besar di India. Apalagi, jelas politisi PDI Perjuangan itu, tingkat penularang varian Delta lebih tinggi dari mutasi Covid-19 lainnya.
"Kita tahu varian ini tingkat penularannya sangat cepat, 50 persen lebih menular daripada varian lainnya. Di India pernah menyebabkan penambahan kasus 400.000 lebih dalam sehari, rumah sakit lumpuh, krematorium kewalahan mengurus jenazah, orang-orang tergeletak menginggal di jalanan,” ungkap Ganjar melalui unggahan di Youtube, Rabu (16/6/2021).
Ganjar menjelaskan, varian ini bisa dideteksi dari beberapa gejala, di antaranya gangguan pendengaran, gangguan lambung parah, dan pembekuan darah.
Adapun, besar kemungkinan jumlah yang tertular varian Delta di Kudus lebih banyak dari yang sudah ditemukan saat ini dan sangat terbuka kemungkinan varian ini sudah masuk ke daerah-daerah lainnya.
“Analisanya sederhana, 62 kasus yang terdeteksi adalah hasil uji lab dari 72 sampel. Artinya 86,11 persen sampel yang kita periksa positif terjangkit varian Delta. Mau dibilang dan dibantah bagaimanapun, penularan Covid-19 di Jawa Tengah sedang tinggi-tingginya dengan varian yang lebih berbahaya,” kata Ganjar.