Bisnis.com, JAKARTA – Pemuda Indonesia diharapkan untuk tidak hanya tidak hanya mampu menarik wisatawan dengan destinasinya saja, tetapi juga dengan kearifan budaya lokal setempat sehingga mampu membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno saat memberikan keynote speech dalam webinar Pelatihan Pengembangan Pariwisata Olahraga Untuk Pemuda, bertajuk “Membangun Pariwisata Olahraga Di Tengah Pandemi Covid-19”. Webinar tersebut merupakan inisiasi dari Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (PP-PON Kemenpora), yang berkolaborasi dengan Kemenparekraf.
“Seperti diketahui, Indonesia tidak hanya memiliki keindahan dari potensi alam yang unik, tapi juga kaya akan budaya serta tradisi. Untuk itu, teman-teman harus menemukan apa kearifan lokal yang dapat menjadi pembeda di tiap destinasi, yang mampu menjadi pengalaman yang otentik dan unik untuk menarik para wisatawan. Seperti di Nias ada gelaran loncat batu, yang merupakan bentuk perpaduan antara olahraga dan juga budaya,” ujarnya, melansir laman resmi Kemenparekraf Jumat (9/7/2021).
Menparekraf mengatakan sport tourism merupakan tren pariwisata baru yang memiliki pasar cukup besar. Di Indonesia sendiri pertumbuhannya bisa mencapai hampir Rp18,790 triliun sampai dengan tahun 2024.
Pandemi Covid-19 tentunya turut berperan dalam mengubah tren pariwisata. Karena di era adaptasi kebiasaan baru, wisatawan lebih tertarik untuk mengikuti tur yang skalanya kecil atau smaller in size. Preferensi aktivitasnya pun outdoor, karena didorong dengan meningkatnya kepedulian wisatawan terhadap kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan.
Salah satu event olahraga yang sudah melakukan adaptasi di masa pandemi adalah rangkaian kegiatan Indonesia Triathlon Series (ITS), yaitu Belitung Triathlon 2021 dan Kendari Triathlon 2021.
Selain itu, terdapat beberapa event olahraga yang akan digelar di lima destinasi super prioritas, yaitu Danau Toba dengan Samosir Lake Toba Ultra Marathon, Likupang dengan Manado Ride dan Likupang Virtual Sport Tourism, Borobudur dengan Jogja Grand Fondo dan Tour de Borobudur, Mandalika dengan MotoGP Mandalika dan Ironman 70.3 Lombok, serta Labuan Bajo dengan Festival Dayung Nusantara dan Labuan Bajo Mini Triathlon.
Menparekraf mengatakan tentunya pelaksanaan event tersebut akan memerhatikan situasi pandemi Covid-19, jika zona hijau maka bisa dilakukan secara offline, sementara zona kuning bisa dilakukan secara hybrid dengan membatasi peserta yang hadir secara offline. Dan jika zona merah maka bisa dilakukan secara online.
Travel
Menparekraf: Sport Tourism Menjadi Tren Pariwisata Baru
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Mia Chitra Dinisari