Ilustrasi sel darah merah/Istimewa
Health

Benarkah Kamera Smartphone dapat Mendeteksi Gejala Anemia?

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 25 Juli 2021 - 02:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kekurangan zat besi atau anemia adalah kekurangan nutrisi umum yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Ini lebih banyak terjadi pada wanita yang mengalami menstruasi.

Anemia disebabkan karena beberapa alasan seperti kekurangan gizi, infeksi parasit, atau penyakit yang mendasarinya. Pada kondisi ini, tubuh tidak cukup memproduksi hemoglobin karena kekurangan zat besi.

Hemoglobin adalah bagian dari sel darah merah yang memberi warna merah pada darah dan membantu membawa darah beroksigen dari jantung ke berbagai bagian tubuh. Gejalanya mungkin termasuk kelelahan, pusing, sakit kepala, kepekaan terhadap dingin dan sesak napas.

Berdasarkan gejalanya, dokter biasanya merujuk pasien untuk menjalani tes darah. Kini para ilmuwan telah menemukan cara lain untuk mendiagnosis gejala anemia dengan bantuan smartphone.

Cara mendeteksi anemia melalui smartphone

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal bernama PLOS ONE mengungkapkan teknik baru untuk mendiagnosis gejala anemia yang juga hanya dengan menggunakan smartphone. Ilmuwan menyarankan bahwa mengambil gambar kelopak mata bawah seseorang dapat memprediksi anemia dengan akurasi 72 persen.

Peneliti menyarankan bahwa teknik baru ini dapat dengan mudah mendiagnosis anemia dan tidak mahal daripada cara tradisional apa pun. Hasil tes cepat dan orang dapat dengan mudah minum obat berdasarkan temuan.

Peneliti menyimpulkan setelah melakukan studi dua fase untuk menilai kemungkinan menggunakan smartphone untuk mendeteksi anemia. Pada fase pertama, mereka mengambil gambar kelopak mata bawah dari 142 pasien di unit gawat darurat dengan bantuan smartphone. Bagian mata ini dipilih karena alasan berikut:

1. Itu dapat dengan mudah difoto
2. Perbedaan warna mudah terlihat
3. Permukaan dan pembuluh darah sangat kecil

Kelopak mata bagian bawah yang pucat adalah salah satu gejala anemia

Peneliti menyiapkan algoritma setelah memeriksa gambar secara menyeluruh. Algoritme yang disiapkan memaksimalkan resolusi warna dan model prediktif yang membantu mengidentifikasi kulit dan bagian putih mata hingga kadar hemoglobin.

Pada fase kedua, mereka menguji algoritme gambar ponsel cerdas di unit gawat darurat dan menemukan bahwa temuan itu 72,6 persen akurat dalam mendiagnosis anemia. Tak hanya itu, akurasi prediksi kasus anemia berat yang membutuhkan transfusi darah pun mencapai 86 persen dan 94,4 persen.

Mendiagnosis anemia menggunakan teknik ini cukup mudah dan memberikan hasil instan. Apakah gambar diambil dengan lampu kilat hidup atau mati. Dalam kedua kasus, hasilnya sama. Satu-satunya hal yang mungkin berdampak pada hasil adalah kualitas gambar atau gerakan konstan kelopak mata saat mengklik gambar.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro