Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu perusahaan farmasi terbesar di Jepang mengumumkan bahwa mereka telah memulai fase pertama uji klinis obat oral yang dirancang untuk mengobati gejala COVID-19 ringan hingga sedang.
Perusahaan farmasi Shionogi & Co. sedang berupaya untuk membuat obat tersebut sebagai obat antivirus yang dapat digunakan di rumah.
Obat ini diharapkan diminum sekali sehari, selama total lima hari. Reaksi obat ini bertujuan untuk mengurangi jumlah partikel virus dalam tubuh untuk mencegah berkembangnya gejala yang parah dengan meminumnya sejak dini setelah terinfeksi. Selama tahap pertama uji klinis, 75 orang dewasa yang sehat akan diberikan obat.
Perusahaan ini bergabung dengan Pfizer Inc. dan Merck & Co. dalam perlombaan untuk menemukan pengobatan untuk penyakit tersebut.
Shionogi & Co. yang berbasis di Osaka, yang membantu mengembangkan obat kolesterol blockbuster Crestor, mengatakan sedang menguji obat dan efek samping dalam uji coba yang dimulai bulan ini dan kemungkinan akan berlanjut hingga tahun depan.
Shionogi tertinggal beberapa bulan di belakang Pfizer dan Merck, yang telah memulai tes pil tahap selanjutnya untuk obat Covid-19. Pfizer mengatakan pil dua kali seharinya bisa siap untuk diluncurkan ke pasar secepatnya tahun ini.
Mereka sedang mempersiapkan untuk mendaftarkan lebih dari 2.000 pasien dalam tes pil antivirus yang dikombinasikan dengan obat antivirus booster terhadap plasebo.
Meski nantinya sudah ada obat, vaksin tetap efektif untuk mencegah penyakit serius dari jenis virus Covid-19, termasuk jenis Delta yang menular.