Bisnis.com, JAKARTA - Seseorang dengan kekurangan vitamin B dimungkinkan akan mengalami berbagai gejala tergantung pada vitamin B yang dikurangi. Jika tidak diobati, dapat meningkatkan risiko kondisi seperti anemia, masalah pencernaan, penyakit kulit, infeksi, dan neuropati perifer.
Melansir dari healthline.com, seseorang yang kekurangan vitamin B-12 dapat meningkatkan risiko gangguan neuropsikiatri. Para Peneliti juga menyelidiki peran vitamin tersebut pada hyperhomocysteinemia dan aterosklerosis.
Bayi yang lahir dari seorang ibu dengan kekurangan asam folat selama kehamilan lebih dimungkinkan untuk mengalami cacat lahir.
Gejala yang ditimbulkan sebagai tanda bahwa seseorang kekurangan vitamin B seperti ruam pada kulit, bibir pecah-pecah, lidah bengkak, kelelahan, anemia, emosional, mual, kram perut. Selain itu, seseorang juga akan mengalami diare, sembelit dan mati rasa pada kaki dan tangan.
Lantas, apa yang harus dikonsumsi seseorang untuk memenuhi vitamin B?
Banyak makanan yang mengandung vitamin B, mengonsumsi ini juga dapat mendukung program diet yang sedang dijalani. Anda dapat menemukan vitamin B di beberapa makanan seperti berikut ini:
- Susu
- Keju
- Telur
- Hati
- Daging, seperti daging ayam dan daging merah
- Ikan, seperti ikan tuna, mackerel, dan salmon
- Kerang, seperti tiram dan kerang
- Sayuran hijau, seperti bayam dan kangkung
- Buah-buahan, seperti bit dan alpukat
- Biji-bijian dan sereal
Terkadang, seseorang juga akan mengonsumsi suplemen. Namun, Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter apabila ingin mengonsumsi suplemen. Seseorang akan dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen apabila:
- Berusia 50 tahun ke atas
- Sedang mengandung
- Memiliki kondisi kesehatan kronis tertentu
- Makan makanan vegetarian
- Makan makanan vegetarian vegan.