Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah pandemi yang tengah terjadi, Inggris baru-baru ini mencatat kasus wabah virus lainnya bernama norovirus. Menurut Public Health England (PHE), ada 154 kasus norovirus yang terjadi di negara tersebut.
Namun tidak sedikit yang beranggapan jika kasus tersebut disebabkan oleh virus Covid-19. Padahal, sebenarnya keduanya adalah dua jenis virus yang berbeda.
Dilansir dari indiaexpress, Jumat (30/7/2021) konsultan senior, Penyakit Dalam, Rumah Sakit Fortis Vasant Kunj, Dr Manoj Sharma menjelakan lebih rinci tentang norovirus. Dengan begitu masyarakat dapat mengetahui lebih banyak tentang infeksi norovirus, penyebab dan gejalanya.
“Ini adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan gastroenteritis seperti mual, muntah, dan diare,” kata Dr Sharma.
Cara penularannya adalah melalui jalur fekal oral, yang berarti seseorang dapat terinfeksi jika bersentuhan dengan makanan, air, atau buang air besar yang terkontaminasi.
Dr Sharma juga mengatakan jika norovirus bisa bertahan di permukaan.
Jika kebersihan tangan tidak dijaga dengan baik, virus tersebut dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran infeksi.
Norovirus akan menjadi perhatian terutama di musim hujan. Itu karena kualitas air di rumah tangga mungkin tidak baik.
“Jika airnya tercemar, bisa berdampak pada orang-orang di dalam rumah. Selain itu, jika seseorang yang terinfeksi norovirus sedang memasak, mereka berpotensi menulari orang lain,” tambahnya.
Dengan gastroenteritis virus, pengobatannya bersifat simtomatik dan suportif. Jadi antibiotik tidak berperan apa-apa. Ini Gastroenteritis virus cenderung berlangsung selama lima sampai enam hari atau mungkin lebih lama. Kuncinya adalah mencegah dehidrasi.
Jadi, cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menjaga standar kebersihan yang baik.
Perbedaan lainnya, jika Covid-19 ditularkan melalui udara, norovirus ditularkan dengan cara orofecal.