Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin Covid-19 dapat berpotensi mengakibatkan efek samping bagi yang menerimanya, seperti vaksin pada umumnya. Namun, tidak semua orang akan mengalami reaksi atau yang disebut dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
KIPI terjadi setelah kejadian medis yang tidak diinginkan, biasanya terjadi setelah pemberian imunisasi. Berdasarkan penyebabnya, KIPI dibagi menjadi beberapa kategori:
Pertama, reaksi KIPI terkait komponen vaksin, disebabkan oleh satu atau beberapa komponen yang terkandung di dalam vaksin, diantaranya antigen, adjuvan, antibiotik, dan bahan pengawet.
| Baca Juga Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Pfizer |
|---|
Kedua, reaksi KIPI terkait dengan cacat mutu vaksin, disebabkan adanya cacat mutu dalam produk vaksin, termasuk pada penggunaan alat untuk pemberian vaksin.
Ketiga, reaksi KIPI akibat kesalahan prosedur, disebabkan oleh cara pelarutan vaksin dan pemberian vaksin yang salah.
Keempat, KIPI akibat kecemasan karena takut disuntik, disebabkan oleh kecemasan yang dirasakan penerima vaksin saat atau sesudah pemberian vaksin.
Apabila seseorang merasakan KIPI, biasanya reaksi yang timbul setelah vaksinasi masih bersifat wajar dan jauh lebih ringan dibandingkan terkena COVID-19.
Namun, Anda tak perlu khawatir. Pasalnya, reaksi yang terjadi merupakan tanda vaksin sedang bekerja di dalam tubuh. KIPI umumnya bersifat sementara dan dalam beberapa hari reaksinya akan hilang dengan sendirinya.
Melansir dari kipi.covid19.go.id, berikut gejala KIPI yang bersifat ringan dan sementara yang perlu Anda ketahui:
- Nyeri pada lengan, di tempat suntikan
- Nyeri sendi
- Menggigil
- Mual atau muntah
- Rasa lelah
- Demam (ditandai dengan suhu di atas 37,8° C)
Apabila peserta vaksinasi merasakan efek tidak nyaman, segera beristirahat, perbanyak minum air putih, dan meminum obat penurun panas jika dibutuhkan.
Jika merasakan rasa nyeri di tempat suntikan, pergunakan lengan seperti aktivitas biasa. Kompres di bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin jika diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
