Bisnis.com, JAKARTA – Dunia masih ditakutkan dengan virus corona (Covid-19) yang kemungkinan akan terus bermutasi. Ketakutan semakin meningkat dengan munculnya virus lain, yaitu virus Marburg.
Virus yang pertama kali muncul di Guinea, Afrika Barat ini telah merenggut jiwa dan kemungkinan telah menyebar ke 155 orang.
Para ahli percaya bahwa virus Marburg mirip dengan Ebola, yang bisa berakibat fatal 88 persen dan belum ada pengobatannya. Tentu ini menjadi masalah yang mengkhawatirkan sebab dapat menyebar dan meluas.
Kini, otoritas kesehatan di Afrika Barat memantau 155 orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Orang tersebut meninggal di Gueckedou, Guinea Tenggara, yang juga merupakan lokasi wabah Ebola Afrika Barat tahun 2014-2016.
Masa inkubasi dari virus ini bervariasi, mulai dari 2 sampai 21 hari. Seseorang yang terinfeksi virus Marburg dapat menyebar melalui manusia ke manusia seperti kulit yang rusak, lendir, sekresi, darah dan dari permukaan dan bahan yang terkontaminasi dengan cairan ini.
Melansir dari Times of India, Jumat (13/8/2021), berikut gejala dari virus Marburg yang harus diwaspadai. Gejala awal virus Marburg antara lain demam tinggi, sakit kepala parah, dan malaise atau lesu parah. Sedangkan nyeri otot dan nyeri merupakan gejala umum.
Kemudian di hari ketiga, pasien yang terinfeksi akan mengalami kram perut, nyeri, diare berair yang parah, dan mual. Diare dapat bertahan selama seminggu.
Sementara penampilan pasien ketika terinfeksi virus adalah mata cekung, lesu ekstrim dan wajah tanpa ekspresi. Ada pula kasus fatal yang biasanya mengalami pendarahan di beberapa area, seperti muntah darah, gusi, hidung, dan vagina.