Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi Medix penyedia solusi manajemen medis global, akan segera meluncur di Indonesia pada Oktober 2021.
Sigal Atzmon, pendiri dan CEO Medix Global, mengatakan dengan diluncurkannya aplikasi Medix itu, maka pengguna di Indonesia bisa mendapatkan layanan perawatan kesehatan dan medis yang terjangkau dan berkualitas tinggi.
Dia memaparkan, aplikasi Medix adalah platform kesehatan virtual satu atap, menyatukan semua layanan Medix dengan cara dipersonalisasi dan kemudahan akses, untuk memenuhi kebutuhan klien.
"Dengan aplikasi Medix, Anda dapat mengakses dan berbagi pandangan lengkap tentang informasi kesehatan, menerima informasi dan peringatan data kesehatan pribadi, menilai risiko kesehatan Anda dan mengakses perawatan spesialis secara virtual, hingga janji medis dan memulai sendiri berbagai pelayanan medis berbeda yang dibutuhkan untuk kebutuhan pribadi Anda," ujarnya dalam Media Briefing Medix Group secara virtual, Kamis (19/8/2021).
Dia menambahkan, peluncuran aplikasi Medix ini menjawab tantangan besar dalam pengaturan perawatan kesehatan lokal seperti, kurangnya akses, tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan di beberapa negara.
Maka dari itu, menurut Sigal itu menjadi satu-satunya cara untuk menjembatani jurang lebar ini adalah dengan solusi kesehatan digital.
Di Indonesia sendiri, permintaan dan aktivitas di bidang kesehatan jarak jauh dan kesehatan digital meningkat. Karena itu, Sigal menyampaikan, Medix bangga dapat mendukung dan memainkan peran dalam evolusi ulang ekosistem kesehatan Indonesia, memastikan aksesbilitas, keterjangkauan dan perawatan berkualitas bagi semua orang.
Dia menjelaskan, Medix menawarkan nilai tambah yang signifikan di dunia perawatan kesehatan bagi perusahaan besar, asuransi, dan financial grup, dengan menyediakan keunggulan kompetitif, fokus pada aksesbilitas, keterjangkauan, dan penerapan perawatan medis berkualitas untuk semua orang, dimanapun mereka berada.
Selain itu, Medix menyediakan layanan menyeluruh mulai dari pencegahan, melalui diagnosis dan manajemen penyakit, hingga rehabilitasi dan kesehatan berkelanjutan.
