Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit mata silindris atau dikenal juga astigmatisme merupakan kondisi penglihatan mata yang kabur.
Penyakit ini biasanya terjadi karena bawaan sejak lahir, maupun karena kombinasi rabun jauh maupun rabun dekat. Astigmatisme dapat diobati dengan mengenakan lensa korektif maupun melalui jalan operasi.
Dilansir Tempo.co yang mengutip penjelasan medis AOA pada laman www.aoa.org, kondisi astigmatisme terjadi ketika kornea (penutup depan mata yang bening) berbentuk tidak teratur, atau akibat kondisi kelengkungan lensa di dalam mata.
Terjadinya astigmatisme juga dapat disebabkan beberapa faktor lain, seperti keturunan atau bawaan sejak lahir, mengalami cedera mata atau pasca operasi mata, dan akibat kondisi keratoconus (penipisan kornea mata).
Baca Juga : Waspadai, Glaukoma Penyebab Kebutaan |
---|
Berdasar kondisinya, astigmatisme dapat dibedakan menjadi dua, pertama, silindris reguler, kondisi ketika dua kelengkungan (disebut meridian) dari astigmatisme tegak lurus satu sama lain (terpisah 90 derajat). Kebanyakan orang dengan astigmatisme ini juga disebut astigmatisme biasa.
Kedua, silindris tidak beraturan, yaitu ketika dua meridian astigmatisme tidak tegak lurus, kondisi ini disebut pula astigmatisme tidak umum.
Berdasarkan Vision Center pada laman resminya visioncenter.org, seseorang dapat dikatakan menderita silindris jika penglihatan kabur jauh dan dekat, penglihatan berfluktuasi, ketegangan mata, sakit kepala, dan mungkin kesulitan melihat di malam hari.
Pasien dengan astigmatisme ringan mungkin tidak melihat gejala dan memiliki penglihatan yang baik tanpa keluhan apapun, sementara pasien astigmatisme sedang dan lebih tinggi biasanya memiliki masalah penglihatan dan memerlukan kacamata atau kontak lensa.
Bagaimana mengobati astigmatisme?
Melansir artikel medis Healthline di laman healthline.com, pada kasus astigmatisme ringan mungkin tidak memerlukan pengobatan. Namun, dokter mungkin mengobati astigmatisme yang menyebabkan gangguan penglihatan menggunakan salah satu dari metode berikut ini:
1. Lensa korektif
Kacamata atau lensa kontak korektif menjadi perawatan paling umum dan tidak invansif untuk penderita astigmatisme.
2. Orthokeratologi (Ortho-K)
Orthokeratology (Ortho-K) adalah perawatan menggunakan lensa kontak kaku untuk mengoreksi kelengkungan kornea yang tidak teratur untuk sementara waktu. Waktu penggunaan lensa kontak ini biasanya terbatas, yaitu saat tidur malam hari.
3. Operasi
Tindakan operasi refraktif biasanya dilakukan pada kasus sakit mata astigmatisme yang parah. Operasi ini melibatkan penggunaan laser atau pisau kecil untuk membentuk kembali kornea mata. Jalan operasi refraktif mampu memperbaiki astigmatisme pasien secara permanen.