Lambang World Health Organization (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusat badan kesehatan dunia itu di Jenewa, Swiss, Selasa (18/2/2020)./Bloomberg-Stefan Wermuth
Health

WHO Pantau Varian Virus Corona Baru Bernama “Mu”, Apa Itu?

Ni Luh Anggela
Rabu, 1 September 2021 - 15:38
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sedang memantau varian virus corona baru yang dikenal sebagai "Mu", yang secara ilmiah dikenal sebagai B.1.621.
 
Mu, yang pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari, telah diklasifikasikan sebagai "varian of interest (VOI)", kata badan kesehatan global pada Selasa (31/8) dalam buletin pandemi mingguannya.
 
WHO mengatakan varian tersebut memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin dan menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahaminya.
 
"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," kata buletin itu, melansir Barron’s, Rabu (1/9/2021).
 
Ada kekhawatiran yang meluas atas munculnya mutasi virus baru karena tingkat infeksi kembali meningkat secara global, dengan varian Delta yang sangat menular , terutama di antara yang tidak divaksinasi  dan di daerah di mana tindakan anti-virus telah dilonggarkan.
 
Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, bermutasi dari waktu ke waktu dan sebagian besar mutasi memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada sifat virus.
 
Tetapi mutasi tertentu dapat memengaruhi sifat virus dan memengaruhi seberapa mudah virus itu menyebar, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, dan ketahanannya terhadap vaksin, obat-obatan, dan tindakan pencegahan lainnya.
 
Saat ini, WHO mengidentifikasi empat varian Covid-19 yang menjadi perhatian, termasuk Alpha, yang hadir di 193 negara, dan Delta, yang hadir di 170 negara. Lima varian, termasuk Mu, harus dipantau.
 
Setelah terdeteksi di Kolombia, Mu telah dilaporkan di negara-negara Amerika Selatan lainnya dan di Eropa.
 
WHO mengatakan prevalensi globalnya telah menurun hingga di bawah 0,1 persen di antara kasus-kasus berurutan. Di Kolombia, bagaimanapun, itu adalah 39 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro