Terus Bermutasi hingga Kebal Vaksin
2. Virus Corona Akan Terus Bermutasi
Seperti halnya makhluk hidup yang berjuang untuk mempertahankan kehidupannya, virus terus bermutasi untuk mempertahankan keberadaannya. RNA virus akan terus bermutasi saat menyebar ke berbagai wilayah, ras, dan wilayah geografis.
Sejak awal munculnya Covid-19 hingga saat ini, variannya telah terdeteksi di berbagai belahan dunia. Beberapa varian ada yang kurang menular. Varian tersebut datang dan pergi tanpa ada yang tahu. Sementara itu, varian lain lebih menular dan berpotensi menyebabkan dampak yang lebih besar pada manusia.
3. Kebal Vaksin Covid-19
Vaksin yang saat ini diberikan dikembangkan sesuai dengan struktur genom dari galur asli virus. Sebagian besar vaksin ini menggunakan protein spike (berbentuk seperti paku) untuk menempel pada reseptor di dalam sel. Vaksin bertugas memperkenalkan sistem imun tubuh pada protein spike sehingga sistem kekebalan akan belajar untuk melawan setelah bersentuhan dengan Covid-19.
Perubahan struktur protein spike ini memunculkan varian-varian baru karena itu penggunaan vaksin yang sudah ada bisa jadi tidak efektif. Varian baru akan muncul seiring waktu. Sulit untuk mengatakan varian mana yang lebih menular atau kebal terhadap vaksin.
Sementara itu, penggunaan booster mulai dilakukan untuk membantu melawan varian dan mengurangi risiko infeksi. Selain Covid-19, booster diberikan pada banyak infeksi virus seperti flu, tetanus, difteri, dan pertusis (DTaP).