Bisnis.com, JAKARTA – Varian Mu pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021 dan telah menyumbang 39 persen kasus di Kolombia. Strain ini setidaknya telah terdeteksi di 40 negara dan di 49 negara bagian di seluruh AS.
Sebagian orang percaya varian Mu lebih menular daripada varian Delta yang saat ini mendominasi di seluruh dunia, dan berpotensi kebal terhadap vaksin.
Menanggapi hal ini, Profesor Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid-19 IDI melalui akun Instagramnya @profesorzubairi, Rabu (8/9/2021) mengatakan, untuk dunia, varian Mu masih kurang dari 0,1 persen.
“Dalam waktu satu minggu terakhir memang ada ribuan orang di Kolombia yang terinfeksi dan juga ada beberapa ratus orang yang meninggal. Namun sekali lagi itu merupakan varian yang amat jarang di temukan di dunia yang lain” kata profesor Zubairi.
Berdasarkan data saat ini, menurutnya varian Mu kelihatannya tidak lebih ganas jika dibandingkan dengan varian Delta, serta tidak lebih bisa menembus antibodi yang terbentuk di tubuh kita, baik setelah vaksin maupun setelah terinfeksi virus Covid-19.
Lantas, apakah kita tenang saja terhadap varian ini?
“Ya tidak. Tentu harus dilakukan monitor evaluasi harian terutama dari data berbagai negara. Seperti sekarang ini, di tempat lain seperti Spanyol dan Meksiko masih sangat sedikit sekali (varian Mu), jadi monitor evaluasi harian itu paling penting,” katanya.
Dia juga meminta agar masyarakat Indonesia untuk tetap waspada, namun tidak perlu panik ataupun khawatir. Meskipun kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan, kita tidak boleh lengah dan terus menerapkan protokol kesehatan.
Varian Mu sendiri telah terdaftar sebagai “varian yang diminati” pada 30 Agustus, dan kini dipantau oleh WHO. Strain berbagi mutasi dengan varian yang menjadi perhatian, termasuk varian Delta yang saat ini mendominasi di Inggris dan Amerika Serikat. Namun, belum diketahui apakah Mu akan mampu menghindari perlindungan vaksin virus corona.
Health
Profesor Zubairi: Meski Amat Jarang Ditemukan, Varian Mu Perlu Diwaspadai
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Mia Chitra Dinisari