Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah sekolah tatap muka yang kini telah dilakukan oleh Indonesia. Virus Covid-19 masih menghantui kesehatan anak.
Berdasarkan studi retrospektif, ada 37.706 kasus anak terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) selama Maret-Desember 2020.
Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Prof. Aman B. Pulungan mengatakan jika sekolah Indonesia harus memiliki kesiapan dan tatalaksana yang tepat untuk kembali ke sekolah, terutama vaksinasi.
“IDAI meminta untuk di imunisasi. Kita tidak mau ada anak yang terinfeksi Covid-19 apalagi meninggal. Kasus Long Covid ada di Indonesia, dan ini berdapak bagi anak. Kemudian anak juga ada yang punya komorbid. Namun ini tidak jadi syarat untuk di buka kembali sekolah,” katanya secara virtual pada acara dari IDAI, Minggu (26/9/2021).
Aman menjelaskan jika sekolah tatap muka sangat baik dilakukan, namun syarat kesehatan harus lebih di pertegas.
Dari data yang dikeluarkan oleh IDAI, dari perolehan Case Fatality Rate (CFR) kasus Covid pada anak di Indonesia ada 522 kematian dari 35.506 kasus Suspek (CFR 1.4 persen), dan 177 kematian dari 37.706 kasus terkonfirmasi (CFR 0.46 persen).
Kemudian, angka kematian tertinggi pada anak usia 10-18 tahun yaitu 26 persen, diikuti anak usia 1-5 tahun 23 persen, anak usia 29 hari kurang dari 12bulan persen, 0-28 hari 15 persen, dan 6- kurang dari 10 tahun 13 persen.
Sistem persiapan sekolah tatap muka di Indonesia, menurut Aman belum di buat rapi sejak awal. Oleh karena itu, dia sering menemukan beberapa pertanyaan apakah anak dengan kondisi komorbid diperbolehkan kembali sekolah atau tidak.
Padahal menurut laporan tersebut menyatakan jika penyebab kematian anak terdampak Covid-19 terbanyak dikarenakan penyakit bawaan atau komorbid.
“Kami tidak mengkritisi aturan apapun namanya level PPKM, tapi kita masih melihat, 20 Agustus kemarin anak masih ada yang meninggal dan kasus masih bertambah. Dan ini kita harus hati-hati. Kita meminta sekolah tatap muka kembali yang aman dan sehat, serta bisa menjamin kesehatan anak Indonesia,” kata Aman.