Antigen kit
Health

Ilmuwan Ungkap Minuman Ini Bisa Sebabkan Hasil Tes Positif Covid Palsu, Benarkah?

Ni Luh Anggela
Senin, 27 September 2021 - 17:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Minuman tertentu dapat menyebabkan hasil tes positif Covid, menurut sebuah penelitian.
 
Sekelompok ilmuwan yang mempelajari kedokteran tropis di Universitas Tübingen Jerman baru-baru ini menerbitkan sebuah penelitian di International Journal of Infectious Disease yang mencatat efektivitas kit antigen Covid-19. Tetapi, mereka menambahkan bahwa minuman tertentu dapat menyebabkan tes positif Covid palsu.
 
Menggunakan Abbott Panbio Covid-19 Ag Lateral untuk tes, mereka melaporkan bahwa semua minuman ringan dan air mineral berkarbonasi menyebabkan munculnya garis uji merah. Garis tes merah menunjukkan positif terinfeksi.
 
Para peneliti menjelaskan ilmu di balik efeknya. Mereka mengatakan bahwa itu bisa jadi karena pH yang berubah dalam larutan ini, dapat memodulasi fungsi antibodi yang dilapisi pada garis uji.
 
Mereka juga menambahkan, pengujian harian paling baik dilakukan di pagi hari, sebelum Anda makan atau minum apapun dan di bawah pengawasan jika memungkinkan.
 
Lalu, seberapa efektif tes antigen dalam mendeteksi Covid?
 
Sebuah tinjauan studi Maret 2021 memeriksa hasil dari 64 studi akurasi tes yang mengevaluasi tes antigen atau molekuler cepat yang diproduksi secara komersial.
 
Para peneliti menemukan keakuratan tes sangat bervariasi.
 
Untuk orang dengan gejala Covid-19, tes dengan benar memberikan hasil positif rata-rata 72 persen. Interval kepercayaan 95 persen adalah 63,7 hingga 79 persen, yang berarti para peneliti yakin 95 persen bahwa rata-rata berada di antara kedua nilai ini.
 
Para peneliti menemukan orang dengan gejala Covid-19 dengan benar di tes positif dalam 58,1 persen tes cepat. Interval kepercayaan 95 persen adalah 40,2 hingga 74,1 persen. Tes cepat lebih akurat memberikan hasil Covid-19 ketika diberikan selama minggu pertama gejala.
 
Para peneliti menemukan tes cepat mengidentifikasi Covid-19 dengan benar dalam rata-rata 78,3 persen kasus selama minggu pertama. Pada minggu kedua, rata-rata turun menjadi 51 persen.

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro