Bisnis.com, SOLO - Melalui kanal YouTube Dedy Corbuzier, Indro Warkop mengenang kembali masa-masa di mana ia memutuskan untuk mematenkan nama Warkop DKI.
“Kenapa sih ngotot bener? Karena hanya itu yang bisa gue wariskan, secara wujud kepada anak-anak, dan itu berhasil,” ujar Indro, dikutip pada Jumat (1/10/2021).
Ia lalu mencontohkan Satrio, putra bungsu Dono yang masih berusia sangat muda saat Dono Warkop meninggal.
Dalam penuturan Indro, Satrio kala itu tidak bisa merasakan jerih payah kerja mendiang ayahnya. Namun, dengan nama Warkop DKI dipatenkan, kini Satrio bisa mencicipi hasil kerja ayahnya.
“Terakhir pas Warkop Reborn muncul, mereka terima uang yang di luar dugaan. Subsidi dari gue berapa sih, paling Rp500 ribu. Tiba-tiba terima bisa beli motor, beli mobil,” ucap Indro.
Sepeninggal Kasino dan Dono, Indro mengaku bahwa ia tetap memberikan subsidi kepada anak-anak mereka. Dengan dipatenkannya nama Warkop DKI dan kontrak eksklusif dengan Falcon Pictures, mereka kini pun bisa mendapatkan hasil yang lumayan.
“Betapa bahagianya gue, usaha gue, gue sepele aja, ya mudah-mudahan ini bisa jadi rezekinya anak-anak dan itu terjadi,” katanya.
Di sisi lain, perjuangan mematenkan nama Warkop DKI bukan perkara mudah. Meski wajah mereka sudah dikenali khalayak ramai, namun tetap butuh pemeriksaan yang memakan waktu cukup lama.
“Kan enggak mungkin aku cerita ke semua orang, perjuangan gue berat. 2004 itu sudah hak anak-anak. Gue daftarin untuk banyak hal, kali anak-anak mau bikin kafe, enggak bisa sembarangan pakai nama Warkop DKI,” ujar Indro lagi.
Atas dasar inilah, anak-anak dari Warkop DKI lantas merasa kesal ketika ada grup yang mencoba meniru orang tua mereka. Satrio, menurut Indro, adalah yang paling tersinggung dan marah dengan kejadian ini.
“Satrio ama gue dah kayak bapak banget. Satrio bilang, 'Kalau bapak saya sampai tersinggung maka otomatis kami tersinggung karena saya tahu perjuangan bapak saya baik bapak saya Dono maupun bapak saya Indro untuk menjadikan kami seperti ini',” tutur Indro.
Salah satu anak Kasino yang biasanya memiliki sifat paling tenang, Hanna, bahkan mengatakan bahwa kegiatan Warkopi tidak bisa didiamkan.
“Waduh enggak bisa, bukan berhadapan dengan lembaga Warkop DKI tapi berhadapan dengan hukum. Kenapa? karena bapak kami membekali itu, dan itu hak dilindungi Undang-Undang,” ujar Indro menirukan ucapan Hanna.
Sebagai seorang ayah, Indro paham jika anak-anaknya menjadi marah dan merasa terusik. Namun di satu pihak, ia juga tahu kalau ketiga personel Warkopi tidak mengerti apa-apa.
“Gue memaafkan. Kita tunggu, kita sabar, anak-anak juga. Kalau mau ketemu di-take down dulu. Apakah selesai? Harus ada pernyataan yang dikuatkan oleh hukum,” katanya.
Sementara itu, saat konferensi pers virtual, 20 September 2021, Indro Warkop menjelaskan bahwa Warkop DKI bukan sekadar grup lawak, melainkan sebuah keluarga yang dicintainya. Oleh karenanya, ia selalu melibatkan para ahli waris Dono dan Kasino dalam kegiatan apapun.
"Sebagai personel terakhir Warkop yang masih hidup, saya memegang amanah besar untuk menjaga nama baik Warkop DKI. Tolong hormati etika dan tata krama dalam berkesenian dan berkarya," katanya.