Bisnis.com, JAKARTA - Dapur Cokelat sebagai pioner toko kue dan coklat sudah eksis di kalangan pecinta coklat.
Dapur Cokelat berawal dari outlet kecil di jalan KH Ahmad Dahlan, Jakarta selatan. Dengan konsep yang unik memberikan kesan seperti halnya ruangan dapur yang dilengkapi dengan furniture kitchen set serta perabotan rumah tangga lainnya di dalam outlet tersebut.
Konsep unik inilah yang membuat daya tarik tersendiri untuk para konsumen. dan kini Dapur Cokelat sudah hadir di banyak tempat. Namun, kesuksesan yang diperolehnya bukan tanpa perjuangan.
Ermey Trisniaty mengatakan dalam sebuah webinar yang bertajuk "peluncuran buku Dapur Cokelat bercerita" bahwa dia pernah di hampir ditipu dan berjuang melawan kanker.
Ermey juga sempat berada di dalam posisi harus membuat keputusan dengan cepat dan tepat
"Pada saat itu Dapur Cokelat harus meminjam uang kepada bank untuk membangun outlet agar lebih besar. apabila sukses, Dapur Cokelat akan lebih besar. Tetapi jika gagal saya akan memiliki hutang yang besar ke bank" katanya
Dan kini berkat keputusan tersebut, Dapur Cokelat menjadi lebih besar dan berhasil memiliki cabang di berbagai kota.
Dalam webinar tersebut Erny membagikan tips berbisnis yang membuatnya sukses membangun Dapur Cokelat :
1. Tim yang Solid
Dapur Cokelat tidak akan sampai sebeesar ini apabila tidak dikelilingi tim yang solid dah kuat. Bersama dengan 3 rekannya kini Dapur cokelat sudah berkembang pesat dengan memiliki 27 outlet di seluruh Indonesia, dan 5 pabrik.
2. Fokus dan Tidak memimirkan yang lain
Tetap fokus terhadap apa yang sedang kita kerjakan. Memikirkan yang lain boleh tetapi jadikan motivasi dan acuan jangan memecahkan fokus dalam berbisnis
3. Meningkatkan kualitas cokelat
Cokelat yang dipakai oleh Dapur Cokelat selalu di tingkatkan dengan melihat kualitas dan agar tidak mengecewakan pasar atau konsumen.
4. Berbagi ilmu
Meski sudah sukses, Erny tidak berhenti untuk belajar, dia terus mengulik dan mencari tau tentang cokelat.
"Saya selalu belajar dan menuangkan ilmu yang saya dapat dalam membuat cokelat untuk menambah varian-varian baru di dapur cokelat"
5. Loyal dan konsisten
Semenjak Dapur Cokelat berdiri, dari 2 dekade yang lalu. Kini Dapur Cokelat sudah menjadi outlet yang sangat besar, berkat loyalitas dan konsisten Ermey dapat menjadikan makanan kesukaannya, coklat menjadi bisnis.
6. Masuk ke e-commerce
Ermey tau bahwa pencinta cokelat tidak hanya berada di kota kota besar, dengan masuk nya ke e-commerce, dapur cokelat dapat memanjakan para konsumen yang berada jauh dari outlet.
"Masih banyak pulau yang belum ada Dapur Cokelatnya, seperti Papua, Kalimantan dan beberapa pulau lainnya. Namun dengan masuknya dapur cokelat ke e-commerce, konsumen yang berada disana tetap bisa menikmati dan merasakan cokelat dengan kualitas yang tidak berubah"