Bisnis.com, JAKARTA – Migrain tidak sama dengan jenis sakit kepala lainnya. Migrain adalah penyakit neurologis genetik dimana ada interaksi antara neuron nyeri di otak dan pembuluh darah.
Migrain dapat dipicu oleh rangsangan, makanan dan kondisi yang berbeda, dan pemicu ini bervariasi dari orang ke orang.
Karena tidak ada obat untuk migrain, mengelola kondisi ini berarti mencari cara untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan sakit kepala dan gejala lainnya. Seiring dengan pengobatan dan perawatan medis, perubahan gaya hidup dan strategi di rumah lainnya dapat memainkan peran penting.
Berikut cara mengelola dan mencegah migrain, melansir Very Well Health, Selasa (12/10/2021)
1. Perubahan gaya hidup
Rencana manajemen migrain yang komprehensif juga akan melibatkan perubahan gaya hidup dan menggunakan strategi untuk menghindari pemicu. Anda dapat melakukan hal-hal seperti, melacak penyebab sakit kepala, tidur teratur, menurunkan berat badan bagi mereka yang mengalami obesitas, hingga menggunakan biofeedback, perangkat khusus yang digunakan untuk mendeteksi penanda fisiologis stres dan ketegangan.
2. Vitamin dan perawatan alami
Seiring dengan manajemen migrain dan perubahan gaya hidup, beberapa dokter mungkin juga menyarankan Anda untuk mengonsumsi vitamin, mineral atau suplemen herbal tertentu. Ini termasuk vitamin B2, magnesium, feverfew, butterbur dan CoQ10.
3. Berolahraga
Memastikan Anda cukup berolahraga adalah salah satu cara untuk mengelola dan mencegah migrain. Ini karena olahraga dapat membantu manajemen depresi dan kecemasan, membantu Anda mendapatkan tidur yang lebih baik, menghilangkan stres, serta membantu menurunkan berat badan.
Jika Anda ingin mulai berolahraga, cobalah 150 menit aktivitas ringan hingga sedang selama seminggu, atau 30 menit sehari, lima hari seminggu.
4. Yoga
Pernapasan dalam dan peregangan yang terkait dengan yoga dapat membantu meredakan stres, pemicu migrain yang umum.
Menurut salah satu penelitian di International Journal of Yoga, yoga dapat membantu bila digabungkan dengan perawatan lain. Dibandingkan dengan orang yang hanya menggunakan terapi standar, mereka yang menggabungkan terapi lain dengan sesi yoga lima hari seminggu selama enam minggu melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas serangan. Selain itu, yoga dikaitkan dengan peningkatan kualitas hidup pasien migrain.
5. Perhatian dan meditasi
Seperti yoga dan olahraga, manfaat utamanya adalah bahwa latihan semacam ini membantu mengurangi stres, yang pada gilirannya dapat mencegah serangan. Namun, seperti metode lain, terapi ini dianggap sebagai tambahan, untuk digunakan bersama dengan yang lain.
Untuk migrain, pendekatan mindfulness melibatkan fokus pada saat ini. Ini mungkin berarti latihan pernapasan dan visualisasi, serta berpikir lebih luas tentang kebutuhan dan situasi mendesak Anda. Ini dapat membantu untuk melatih perhatian dalam kehidupan sehari-hari Anda.
6. Neuromodulasi
Neuromodulasi adalah penggunaan perangkat yang mengirimkan kejutan ringan atau impuls magnetik melalui kulit untuk mengubah pola listrik otak. Ini mengacak jalur pengiriman pesan rasa sakit dan dapat mengurangi aktivitas mereka dalam jangka panjang. Semakin banyak penelitian telah menunjukkan terapi ini efektif dalam mengurangi frekuensi dan intensitas serangan migrain.
7. Akupuntur dan akupresur
Akupunktur dan akupresur, yang masing-masing melibatkan stimulasi jalur saraf menggunakan jarum dan tekanan fisik, juga dapat membantu. Dalam satu review dari 22 studi menilai data dari 4.985 orang dengan migrain, akupunktur teratur mengurangi frekuensi sakit kepala sekitar 50 persen pada 59 persen pasien.
Jika Anda berjuang dengan migrain atau sakit kepala, pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda tentang apa yang dapat Anda lakukan. Dengan bantuan mereka, Anda akan menemukan strategi untuk meringankan dan meminimalkan dampak kondisi ini.