Bisnis.com, JAKARTA – Zat besi berperan penting dalam memproduksi hemoglobin, molekul dalam darah yang membawa oksigen. Memastikan bahwa Anda mendapatkan cukup zat besi dalam makanan Anda sangat penting. Ini karena kekurangan zat besi dapat membuat Anda lebih mudah lelah, sesak napas, tangan dan kaki Anda menjadi dingin akibat sirkulasi darah yang buruk, wajah pucat hingga sakit kepala.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ESC Heart Failure telah menemukan alasan lain untuk melakukan yang terbaik untuk menghindari kekurangan zat besi.
Dengan mengamati 12.164 pasien dengan usia rata-rata 59 tahun, peneliti menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak zat besi dapat menjadi faktor dalam mencegah penyakit jantung koroner pada sekitar 10 persen kasus yang didiagnosis pada usia paruh baya.
Melansir Eat This, Senin (18/10/2021), Benedikt Schrage, MD, dari University Heart and Vasculature Center Hamburg, Jerman, dan penulis senior studi tersebut mengatakan, analisis menunjukkan bahwa jika awalnya tidak ada kekurangan zat besi, sekitar 5 persen kematian, 12 persen kematian kardiovaskular, dan 11 persen diagnosis penyakit jantung koroner baru tidak akan terjadi dalam dekade berikutnya.
“Memang, mereka yang setengah baya dengan kekurangan zat besi fungsional lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung dan juga lebih mungkin meninggal selama 13 tahun ke depan,” katanya.
Karena ini adalah studi observasional, Schrage menunjukkan bahwa para peneliti tidak dapat menyimpulkan bahwa kekurangan zat besi menyebabkan penyakit jantung berdasarkan temuan saja. Sebaliknya, dia menjelaskan bahwa temuan dalam penelitian ini, serta penelitian terkait dan bukti yang dihasilkan, menunjukkan bahwa pekerjaan tambahan perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi apa yang telah ditemukan.
Menurut Edo Paz, MD, wakil presiden medis di perusahaan perawatan primer digital, K Health, dan seorang ahli jantung di Rumah Sakit White Plains, NY, keterbatasan yang paling penting dari penelitian ini adalah bahwa ini adalah studi observasional, dan dengan demikian dibatasi oleh perancu.
“Kekurangan zat besi mungkin ‘sangat berkorelasi’ dengan faktor lain, seperti merokok, penggunaan alkohol, status gizi, atau status sosial ekonomi. Faktor-faktor tambahan inilah yang kemungkinan memprediksi kejadian kardiovaskular—bukan defisiensi zat besi.” jelas Paz.
Paz menambahkan, para penulis mencoba untuk menjelaskan perancu potensial dalam analisis statistik mereka, namun, tidak semua perancu dapat dikumpulkan atau dikendalikan.
Apakah kekurangan zat besi berhubungan langsung dengan penyakit jantung dan masalah kesehatan serius lainnya, tetap merupakan ide yang baik untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan cukup nutrisi dalam makanan Anda.
Health
Kekurangan Zat Besi Timbulkan Masalah Kesehatan Serius
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Mia Chitra Dinisari