Bisnis.com, JAKARTA – Tes diagnostik seperti PCR dan Antigen menjadi penunjuk untuk memastikan tubuh terinfeksi Covid-19 atau tidak. Saat ini, tes tersebut terbagi menjadi dua kategori, yaitu molekuler dan antigen.
Tak hanya kedua tes itu, di Indonesia juga tersedia tes antibodi dan serologi yang dapat mendeteksi antibodi terhadap virus corona pada minggu kedua infeksi, mengutip dari Siloam Hospitals, Rabu (27/10/2021).
Meskipun memiliki manfaat untuk mendeteksi keberadaan virus SARS-COV-2, masing-masing tes memiliki kelebihan dan kelemahannya.
Secara umum, perbedaan keduanya yaitu pada proses analisisnya. Tes molekuler lebih akurat namun membutuhkan waktu lama, sedangkan antigen hasilnya hanya dalam 15 menit, namun kurang akurat.
Penyedia layanan kesehatan biasanya mengandalkan tes molekuler, terutama ketika orang memiliki gejala COVID-19, sedangkan tes antigen sering digunakan ketika hasil cepat diperlukan atau untuk skrining dan pengawasan umum.
Berikut ini kelebihan dan kelemahan antara PCR dan Antigen, melansir dari Yale Medicine, Rabu (27/20/2021).
- Cara Kerja
PCR dapat mendeteksi partikel virus dengan melakukan amplifikasi atau perbanyakan materi genetic virus menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) sehingga lebih akurat.
Tes antigen akan mendeteksi potongan protein dari virus SARS-CoV-2. Sampel yang diambil kemudian dicampurkan dengan reagen dan analisisnya dengan cepat akan keluar.
Tidak seperti tes molekuler, tes ini membutuhkan tingkat virus yang lebih tinggi dalam sampel tes sebelum tes menjadi positif. Ini berarti bahwa tes antigen kadang-kadang dapat menyebabkan false negative.
- Pengambilan Sampel
Tes PCR dilakukan dengan mengambil sampel dari nasofaring yang mungkin akan terasa lebih sakit dari antigen. Swab antigen hanya sampai hidung, sehingga rasa sakit yang dirasakan lebih sedikit.
- Kecepatan Hasil
Kebutuhan hasil yang cepat kemungkinan dilakukan untuk skrining awal. Hasil dari tes antigen hanya dalam waktu 10-15 menit. Sedangkan, hasil tes PCR saat ini paling cepat antara 6 – 24 jam.
Sementara itu, layanan real time PCR dengan hasil dalam 3 jam sudah mulai dilakukan sejak 24 Oktober 2021, namun baru diperuntukkan bagi penumpang pesawat, mengutip dari Bisnis.com.
- Keakuratan Hasil
Menurut CDC, sensitivitas tes antigen bervariasi tergantung pada waktu infeksi seseorang, tetapi dianggap memiliki sensitivitas "sedang hingga tinggi" selama virus mencapai peak load. Dibandingkan dengan tes molekuler, tes antigen lebih cenderung menghasilkan hasil negatif palsu, terutama bila dilakukan pada orang yang tidak memiliki gejala. Hal itu sangat mungkin terjadi karena antigen tidak dapat mendeteksi jika partikel virus hanya sedikit.
- Harga
Harga yang ditawarkan dapat ditebak dari keakuratan hasil. PCR memang menawarkan harga lebih mahal dari antigen, tetapi dengan hasil paling akurat.
Saat ini, harga PCR sudah jauh turun dari maksimal harga sebelumnya, yaitu Rp900.000 menjadi Rp275.000 di Pulau Jawa-Bali, dan Rp300.000 di luar Pulau Jawa-Bali.
Sebelum memilih tes terbaik, pertimbangkan keperluan tes terlebih dahulu seperti akan bepergian, sekolah, kerja, ataupun untuk ketenangan batin dan menghilangkan khawatir.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua