Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didiagnosis mengidap kanker prostat.
Apa itu kanker prostat dan bagaimana pengobatannya?
Kanker prostat adalah kanker pada pria yang berkembang di dalam kelenjar prostat, dan umumnya ditandai dengan gangguan buang air kecil.
Sebagian besar penderita kanker prostat berusia di atas 65 tahun. Kanker ini tidak bersifat agresif dan berkembang secara perlahan.
Prostat adalah kelenjar kecil yang terletak di bagian dasar kandung kemih. Kelenjar ini merupakan bagian dari sistem reproduksi dan posisinya mengelilingi saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke penis.
Prostat juga berfungsi sebagai penghasil semen, yaitu cairan yang dikeluarkan bersama sperma saat ejakulasi.
Dikutip dari alodokter.com, Selasa (2/11/2021), menurut data WHO, kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling sering dialami oleh pria.
Diperkirakan sekitar 1,3 juta pria di seluruh dunia menderita kanker prostat. Di Indonesia sendiri, kanker prostat menempati urutan ke-2 sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita pada pria.
Penyebab Kanker Prostat
Penyebab kanker prostat adalah mutasi atau perubahan genetik pada sel-sel di kelenjar prostat. Namun, penyebab mutasi itu sendiri belum diketahui secara pasti.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat, antara lain:
Pertambahan usia
Menderita obesitas
Pola makan kurang serat, misalnya kurang asupan antioksidan seperti likopen
Paparan bahan kimia
Menderita penyakit menular seksual
Memiliki keluarga yang menderita kanker prostat
Gejala Kanker Prostat
Kanker prostat tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal. Namun, ketika kanker makin membesar atau kelenjar prostat mengalami peradangan, penderita akan merasakan gejala berupa gangguan buang air kecil, misalnya susah buang air kecil atau buang air kecil kurang lancar.
Skrining dan Diagnosis
Skrining kanker prostat dalam bentuk tes PSA dan colok dubur masih menjadi hal yang kontroversial, karena tes ini tidak dapat memberikan hasil yang spesifik.
Hasil tes yang tidak akurat dapat membuat pasien menjalani pemeriksaan dan penanganan yang sebenarnya tidak perlu dan justru membahayakan.
Untuk mendeteksi dan mengetahui stadium kanker prostat, dokter akan melakukan pemeriksaan USG prostat, MRI, dan biopsi prostat.
Pengobatan Kanker Prostat
Dokter akan menentukan jenis pengobatan berdasarkan tingkat keparahan kanker dan kondisi pasien secara keseluruhan.
Metode pengobatan yang dapat dilakukan adalah operasi, radioterapi, terapi hormon, kemoterapi, dan krioterapi.